Alfatih Pernah Diajak Yoyok ke Acara Lantamal IV: Sudah seperti Anak Kandung

Alfatih Pernah Diajak Yoyok ke Acara Lantamal IV: Sudah seperti Anak Kandung

Alfatih saat mendapat perawatan di RSUD Embung Fatimah (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Bocah 3 tahun, M Alfatih (3), yang tewas setelah ditemukan terbenam di dalam ember di rumahnya di Sei Beduk, diketahui kerap dibawa jalan-jalan oleh orangtua angkatnya.

Menurut Asintel Lantamal IV Tanjung Pinang, Kolonel Laut Iwan Setiawan, pada pada Senin (5/12/2016) Yoyok, anggota TNI AL, yang menjadi orangtua asuhnya membawa Alfatih ke Tanjung Pinang untuk menghadiri acara silaturahmi Lantamal IV Tanjung Pinang.

"Di sana, anggota (TNI AL) ganti-gantian gendong Alfatih. Anggota juga melihat bagaimana sayangnya Yoyok pada Alfatih, sudah seperti anak kandung sendiri. Makanya setelah melihat pemberitaan, mereka semua pada kaget," ujar Iwan.

Sehari sebelum Alfatih meninggal, Yoyok mengatakan kalau pada Jumat (9/12/2016), Alfatih jatuh saat bermain. Alfatih pun mengadu pada orang tua asuhnya tersebut.

"Yoyok juga tanya, ada yang sakit nak? Tapi kata dia (Alfatih), nggak ada yang sakit," ujar Iwan, menirukan perkataan Yoyok saat diperiksa.

Sore itu, rencananya Yoyok hendak membawa Alfatih berobat ke rumah sakit, dan Alfatih hendak dimandikan. 

Seluruh pakaiannya sudah dilepas. Namun saat itu Yoyok menerima telepon, ia sempat ditinggal sendiri di kamar mandi.

Namun saat kembali ke kamar mandi, Yoyok pun terperanjat. Alfatih nyemplung ke dalam baskom air dengan Posisi kepalanya di bawah. 

Yoyok yang cemas langsung membawa ke klinik dan dirujuk ke Rumah Sakit Camantha Sahidya (Casa). Namun pihak rumah sakit kembali merujuk ke RSUD-EF.

"Alfatih nggak pingsan. Masih bisa diajak ngomong waktu itu. Tapi karena ada luka lebam, orang rumah sakit pun melaporkannya ke KPPAD. Padahal luka lebam itu karena dia jatuh," kata Iwan.

Iwan menyesalkan kejadian ini. Meski ia yakin jika kematian anak asuh dari salah satu anggotanya ini bukan karena penganiayaan, namun ia akan tetap menyelidiki kasus tersebut. Yoyok akan diperiksa secara militer. Kasus diambil alih Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

"Orang hanya melihat kejadian ini. Jika dirunut kebelakang, maka akan diketahui bagaimana sayangnya Yoyok kepada Alfatih. Yoyok yang bantu merawat Alfatih, anak yang bisa dikatakan terlantar ini. Sampai sekarang saja orang tua kandungnya belum bisa dihubungi," kata dia.

Alfatih meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSUD Embung Fatimah, Batuaji, Batam. Ia sempat diduga menjadi korban penganiayaan. 

Di tubuhnya terdapat sejumlah memar. Lagipula Alfatih dilarikan ke rumah sakit setelah kepalanya terendam ke dalam ember berisi air di rumahnya. 

Ia dibawa ke rumah sakit oleh Yoyok, ayah asuhnya, ke rumah sakit.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews