Diancam Dipecat Jokowi, Menpar Arief Yahya Ketawa Bahagia

 Diancam Dipecat Jokowi, Menpar Arief Yahya Ketawa Bahagia

Menpar Arief Yahya. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 20 juta wisatawan datang ke Indonesia pada 2019 mendatang. Sejumlah upaya pengembangan dilakukan pemerintah guna mendukung tugas berat yang dibebankan tersebut.

"Karena juga pemerintah sekarang memang sedang mengembangkan 10 destinasi wisata baru baik yang berada di Danau Toba, Wakatobi, Pulau Komodo, Labuan Bajo, Mandalika, NTT, dan lain-lain. Saya kira dengan pengembangan pariwisata ini kita harapkan 2019 target saya kepada Menteri Pariwisata (Arief Yahya), dari tahun 2015 lalu hanya 9 juta wisatawan ke Indonesia, saya targetkan 2019 harus sudah mencapai 2 kali lipat yaitu lebih dari 20 juta," ujarnya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia, Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Apabila target tersebut tidak tercapai, Jokowi mengancam akan mencopot Arief Yahya dari jabatannya. Sebab, dengan pembangunan maksimal yang dilakukan pemerintah, target tersebut dinilai realistis dan bisa dicapai untuk melebihi pencapaian negara-negara tetangga.

"Kalau tidak ketemu 20 juta, ya dicopot," kata dia.

"Karena negara tetangga Malaysia jumlah wisatawannya 24 juta, Thailand terakhir saya tanyakan Menparnya 29,8 juta wisatawan. Padahal destinasi, lokasi kita jauh lebih baik dan banyak. Tapi hanya 9 juta wisatawan. Target saya ke Menpar 20 juta," sambungnya.

Untuk itu, Jokowi meminta kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, untuk memberi perhatian khusus kepada investor swasta. Menurutnya, mereka merupakan penggerak ekonomi ke depannya dalam mendukung upaya tersebut.

Ketika ditanya hal itu, Arief hanya tersenyum dan tertawa dengan ancaman Presiden Jokowi. Sebab menurutnya, memang sudah waktunya untuk dipecat jika target 20 juta wisatawan di tahun 2019 tidak tercapai.

"(Diancam dipecat) Nih responnya ketawa bahagia," canda Arief sambil tersenyum di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Dia sendiri masih optimis jika target tersebut akan tercapai. Namun, pihaknya harus bekerja lebih cerdas lagi untuk mencapai target yang diinginkan.

"Tahun ini kan 12 juta akan tercapai, tahun depan harus mencapai 15 juta memang berat, jadi harus ada growth 25 persen. Oleh karenanya kita harus kerja lebih cerdas lagi lah di tahun depan," imbuhnya.

(ind/bbs)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews