Ahok Semprot Pendeta yang Minta Kemudahan Bangun Gereja

 Ahok Semprot Pendeta yang Minta Kemudahan Bangun Gereja

Ahok dan Djarot. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak bisa menahan emosi saat menerima seorang pendeta dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kalibata City, Jakarta Selatan, bernama Yosua Tewu.

Ahok tidak terima dengan keluhan yang disampaikan Yosua saat memanfaatkan kesempatan menemuinya di markas pemenangan Rumah Lembang, hari ini. Yosua mengeluhkan kesulitan perizinan untuk membangun gereja di Jakarta. Dia berharap ketika Ahok bisa memimpin kembali dapat mempermudah kerumitan tersebut.

Mendengar keluhan itu, wajah Ahok memerah. Dia meminta pendeta tersebut tidak membuat rusuh. "Jangan membuat rusuh, Balai kota dibangun masjid karena Balai Kota enggak butuh gereja. Karena ibadah kita bukan jam kerja," ujar Ahok.

Menurut Ahok, alasan dirinya agak ketat memberi izin gereja protestan karena rawan disalahgunakan. "Kalau orang Kristen minta buat gereja, saya tanya dulu jamaatnya berapa. Kalau Katolik langsung buka izin, karena Katolik enggak bisa buka gereja tanpa Jemaat. Saya tanya berapa banyak orang cari uang jual nama gereja," ujarnya.

Mendegar Ahok terus meladeni pertanyaan itu, para pendukungnya pun kompak berteriak meminta Ahok berhenti. "Pak sudah pak, jangan dijawab, nanti dipelintir,"

Namun, Ahok merasa perlu menjelaskan pandangannya pada sang pendeta. "Orang Kristen minta diberangkatkan ke Yerusalem? Enggak bisa, karena enggak ada aturan di alkitab kan. Yang Islam (diberangkatkan) haji karena itu rukun Islam," ucapnya.

Menurut Ahok, keadilan pembangunan rumah ibadah yang diminta pendeta itu tak tepat. Ahok pun membeberkan kebobrokan penghuni Kalibata City. "Bapak minta keadilan. Kalau bapak minta, saya bisa cek penghasilan (penghuni Kalibata) saya usir semua. Tapi saya sadar ini kesalahan tempo dulu," ucapnya.

"Kalibata city pelanggaran karena yang nempatin pakai mobil semua. Di sana juga banyak simpanan orang. Harusnya pemerintah jangan bikin rusunami," tambah Ahok

Ahok meminta, warga yang ingin mengadu tidak menanyakan hal sensitif melainkan menanyakan program kerja. "Jangan keluhan berbau sensitif. Seolah saya pengecut. Saya bisa cerita banyak. Saya waktu jadi Bupati Belitung Timur, 93 persen muslim," ujar Ahok.

Mendengar itu, pendukung Ahok memintanya berhenti menanggapi pendeta. "Sudah pak, stop," teriak mereka.

Pembawa acara pun mengingatkan para warga agar tidak menanyakan isu sensitif namun mengeruhkan atau menanyakan program kerja Ahok saja.

(ind/rimanews)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews