Masih Ingat Rani Juliani? Kondisinya Kini Mencengangkan

 Masih Ingat Rani Juliani? Kondisinya Kini Mencengangkan

Rani dan Antasari. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Masih ingat Rani Juliani? Ya, caddy golf yang pernah masuk pusaran kasus mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Rani yang dulu disebut sebagai akar masalah konflik Antasari dan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. Rani adalah istri siri Nasruddin.

Pengakuan Rani di berita acara pemeriksaan sungguh mengejutkan. Dia mengaku pernah mengalami pelecehan seksual di Hotel Mahakam, Jakarta. Saat itulah tiba-tiba suaminya memergokinya bersama Antasari.

Dari sana kasus bergulir. Nasruddin ditemukan tewas tertembak. Antasari dituding sebagai pelakunya dengan motif cinta segitiga.

Kubu Antasari menuding cerita itu cuma rekayasa. Sengaja dibumbui kasus 'panas dan saru' biar makin menarik.

"Cerita murahan dengan selingan cerita berbau seksual," kata kuasa hukum Antasari, Maqdir Ismail.

Mereka menyebut ada skenario besar menjatuhkan Antasari yang saat itu galak menangkapi koruptor kakap. Ada yang terganggu dengan sepak terjang sang bos KPK kala itu. Dimunculkanlah kisah untuk mematikan karakter Antasari.

Rani sendiri langsung menghilang setelah tampil di persidangan. Dia meninggalkan rumahnya di Jalan Kampung Kosong Panunggang, Pinang, Kota Tangerang. Selama beberapa bulan Rani "disembunyikan" di apartemen. Cuma penyidik yang bisa bertemu dengannya. Setelah itu, tak ada lagi yang tahu di mana Rani berada.

Istri Antasari, Ida Laskmiwati, juga meyakini cerita ini bohong. "Dibilang main perempuan? Ya ampun, nggak mungkin deh. Pak Antasari itu kaku sekali," kata Ida dalam buku Antasari Azhar Saya Dikorbankan yang ditulis Tofik Pram dan diterbitkan Penerbit Imania.

Ida yang terus mencari kabar soal Rani ini juga memperoleh informasi yang mengejutkan.

"Saya juga tahu, bagaimana Rani Juliani kini sudah punya restoran sendiri, punya mobil," kata Ida.

Rani Juliani. Dari seorang caddy golf, naik jadi istri siri pejabat dan kini punya restoran.

Sementara Antasari mengaku mendapat kabar dari temannya soal Rani. Kini Rani tinggal di Serang, Banten.

"Dia sudah tidak tinggal di daerah Kebun Nanas, Kota Tangerang lagi, tapi di daerah Serang. Sudah punya mobil tiga, kata teman saya," ujar Antasari di kediamannya, Selasa (15/11/2016).

Antasari mengenal Rani saat bermain golf. Meski begitu dia tak memiliki kedekatan apa-apa. Sebab, Rani sebenarnya bukan caddy yang biasa menemaninya saat bermain golf di Modern Land, Cikokol, Kota Tangerang.

"Dia bukan caddy saya, dia caddy yang biasa menemani teman saya," katanya.

Setelah itu, Rani sering menghubungi Antasari. Berkali-kali dia bermaksud menawarkan member di Modern Land. Rani sering mengirimkan pesan singkat kepada Antasari. Tetapi Antasari mengaku enggan membalasnya.

"Dia SMS berkali-kali, tahu nomor saya mungkin dari member golf. Lalu suatu ketika saya angkat teleponnya. Dia waktu itu bilang sedang berada di Blok M, ingin bertemu dengan saya. Dan bilang, ada pesan dari teman saya," jelasnya.

Saat itu posisi Antasari berada di Hotel Grand Mahakam. Dia memesan hotel karena sudah ada janji dengan guru spiritualnya dari Padang. Sambil menunggu sang guru spritual, Antasari mengiyakan ajakan Rani bertemu.

"Salah saya, bertemunya di dalam kamar hotel. Padahal ruangannya enggak seperti yang dibayangkan, kita duduk berjauhan di sofa ruang tamu. Rani bohong bilang akan ada yang disampaikan oleh teman saya, tapi rupanya tidak ada. Dia hanya ingin bertemu saya untuk menawarkan kembali member golf," jelasnya.

Tak lama kemudian Antasari mengatakan pada Rani bahwa dia akan bertemu dengan orang lain di hotel itu. Saat Rani keluar, Nasrudin memergokinya. "Lalu dia bilang, bapak sedang apa dengan istri saya? " ujar Antasari menirukan Nasrudin.

Antasari sempat marah kala mengetahui Rani adalah istri Nasrudin. "Kamu ngapain istri kerja jadi marketing begini. Setelah itu saya sudah mulai pusing, karena pasti ada sesuatu," ujarnya.

Dia lalu pindahkan pertemuannya dengan guru spritualnya ke hotel yang ada di wilayah Blok M. "Karena saya menganggap sudah ada yang tidak beres," katanya.

Benar saja. Kasus itu berkembang jadi bola panas dan menghancurkan karir Antasari.

(ind/merdeka)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews