Facebook Disebut Berperan Menangkan Trump, Zuckerberg: Ini Gila!

 Facebook Disebut Berperan Menangkan Trump, Zuckerberg: Ini Gila!

Mark Zuckerberg, CEO sekaligus salah satu pendiri Facebook. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Washington - Donald Trump dipastikan memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) setelah berhasil mengalahkan perolehan suara dari Hillary Clinton. Kemenangan Trump ini mengejutkan sebagian pihak.

Pasalnya banyak yang tidak menyangka sosok kontroversial seperti Trump justru terpilih menjadi presiden AS. Terkait kemenangan tersebut, Facebook kini dianggap menjadi salah satu biang keladi kemenangan Trump.

Menurut sebagian pihak, algoritma jejaring sosial dari Facebook membuat orang tidak bisa menerima pemberitaan yang berimbang. Pada dasarnya algoritma News Feed pada Facebook dirancang berdasarkan ketertarikan seseorang.

Alhasil konten yang muncul pun disesuaikan dengan si pengguna. Hanya saja konten sistem tidak dapat membedakan kontem tersebut dapat dipercaya kebenarannya atau tidak.

Karena itu, hampir mungkin seseorang hanya akan melihat konten yang sesuai dengan ketertarikannya meskipun hal itu palsu. Hal ini tentu berpengaruh pada pendapat seseorang karena diberi informasi yang sama terus-menerus.

Dilansir dari Business Insider, Jumat (11/11/2016), faktanya banyak orang dewasa di AS yang mengandalkan Facebook sebagai kurator berita.

Bahkan survey Pew Research  memaparkan hampir sebagian besar orang dewasa dengan persentase 63 persen memilih Facebook sebagai sumber berita.

Kebiasaan untuk melihat berita di Facebook juga jauh lebih besar ketimbang kebiasaan untuk memperhatikan foto atau unggahan dari teman atau keluarga. Oleh karena itu, kebiasaan tersebut secara tidak langsung dianggap mempengaruhi perilaku pemilih.

Mark Zuckerberg, CEO sekaligus salah satu pendiri Facebook, menyebut tudingan yang dialamatkan kepada perusahaannya sebagai penyebab kemenangan Trump adalah "pemikiran gila".

"Secara personal, saya pikir pemikiran yang menganggap kabar palsu di Facebook--yang hanya memiliki porsi kecil dibandingkan seluruh konten kami--ikut mempengaruhi pemilu adalah sesuatu yang cukup gila," kata Zuckerberg merespons hal itu, saat hadir di konferensi Techonomy, seperti dikutip dari CNN Money, Jumat (11/11/2016).

"Para pemilih membuat keputusan berdasarkan pengalaman hidup mereka," tegasnya. "Mengapa Anda berpikir ada berita palsu di satu sisi, tapi tidak di sisi lainnya?"

Menurutnya, masyarakat Amerika terlalu meremehkan dukungan terhadap Trump.

"Saya merasa terdapat perasaan kurang empati yang mendalam ketika menyatakan bahwa satu-satunya alasan seseorang bisa terpilih adalah hanya karena berita palsu," tambah Zuckerberg.

"Jika Anda percaya akan hal itu, maka saya rasa Anda belum menginternalisasi pesan yang coba disampaikan oleh para pendukung Trump dalam pemilu kali ini."

Investor teknologi, Dave McClure, pendiri 500 Startups, menyebut teknologi sebagai "media propaganda" yang berkontribusi atas penyebaran berita palsu. Media sosial bahkan juga memberikan kontribusi atas naiknya angka pelecehan dan kekerasan di Internet secara dramatis.

"Masyarakat tidak menyadari sampah yang sedang mereka baca," katanya dalam Web Summit di Lisbon, Portugal, mengomentari kemenangan Trump, seperti dikutip dari CNBC.

(ind/bbs)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews