Pendukung Trump Dilaporkan Lecehkan Muslim dan Imigran

Pendukung Trump Dilaporkan Lecehkan Muslim dan Imigran

Anak-anak Muslim di Amerika. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, New York - Baru sehari setelah Donald Trump dinyatakan terpilih sebagai presiden, sejumlah kejadian tidak mengenakkan sudah dialami oleh sejumlah umat Muslim dan imigran di Amerika Serikat.

Beberapa wanita Muslim mendapatkan serangan dari pendukung Trump, mulai dari ditarik kerudungnya, ditodong dengan pisau, hingga dirampok setelah sebelumnya dipukul menggunakan benda metal.

"Seorang pendukung Trump berusaha membuka hijab saya...Ini bukan lagi lelucon, semua orang yang bukan kulit putih sudah menjadi target. Berhati-hatilah," tulis seorang wanita asal Albuquerque, negara bagian New Mexico, melalui akun Twitternya, @Palestixian, Rabu (9/11/2016).

Netizen lain, Sarah A. Harvard, di akun Twitternya, @amyharvard_ menceritakan peristiwa yang dialami salah satu saudara perempuan temannya yang beragama Islam di Universitas Illinois (UIUC).

"Belum 24 jam. Saudara perempuan teman saya, yang merupakan seorang Muslim, ditodong dengan pisau oleh pendukung Trump ketika berada di bus kampus UIUC," tulisnya.

Hal serupa juga dialami oleh mahasiswi Universitas Louisiana di Lafayette yang dicegat oleh dua pendukung Trump, salah satunya mengenakan topi berwarna putih bertuliskan "Trump", lalu dipukul menggunakan benda metal dan dicuri dompetnya.

Kejadian brutal itu dilaporkan oleh Shaun King, penulis peristiwa hukum senior di New York Daily News, melalui akun Twitternya, @ShaunKing.

"Korban mengatakan pelaku memukulnya dengan benda metal hingga membuatnya terjatuh. Mereka terus memukulinya ketika terbaring di tanah sambil mengeluarkan kata-kata cabul," kata pihak universitas dalam pernyataannya.

Seorang wanita yang dikira imigran asal Meksiko pun tak luput dari kebrutalan pendukung Trump, yang mengatakan tak sabar menerima "perintah" dari presiden ke-45 AS untuk memperkosa para pendatang. Trump pernah menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa ketika kampanye.

"Hari ini, saya dilecehkan oleh pria kulit putih tua yang mengira saya orang Meksiko. Saya tak sabar menunggu perintah dari Trump untuk memperkosa orang-orangmu dan mengirimmu kembali melewati tembok besar yang akan kami bangun. Pergilah ke neraka, wet back,'" kisah Rhio Oracion melalui Facebook. Wet back adalah kata-kata hinaan bagi imigran ilegal asal Meksiko yang tinggal di AS.

Pria itu juga menyiramkan segelas air yang sedang dipegangnya ke wajah korban dan mengacungkan jari tengah, lalu pergi. Hal itu membuat korban sangat ketakutan dan menangis.

"Saya tak pernah merasa setakut ini menjadi seorang wanita," tandasnya.

Sementara, Konsil Hubungan Islam Amerika (CAIR) meminta umat Islam Amerika tidak perlu khawatir dengan terpilihnya Trump. Dalam Konferensi Pesnya di Washington, Rabu (9/11/2016) waktu setempat, Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad meminta muslim Amerika diminta untuk tetap tinggal di Amerika.

"Muslim Amerika untuk tetap tinggal di sini," kata dia, dilansir dari Reuters. Awad mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang telah memenangkan pemilihan presiden AS. Ia pun menegaskan Muslim Amerika tidak akan mengalami intimidasi dan tekanan di bawah pemerintahan Trump.

"Kami tidak akan terintimidasi atau terpinggirkan," kata Awad.

Trump sebelumnya telah membuat pernyataan tentang Muslim, bahwa mereka yang berasal dari luar negeri harus dilarang masuk, atau melalui pemeriksaan secara intens terlebih dahulu.

(ind/rimanews)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews