Tim WFQR-4 Lanal Tangkap Kapal Berbendera Belize di Karimun

Tim WFQR-4 Lanal Tangkap Kapal Berbendera Belize di Karimun

Danlantamal IV Tanjungpinang Laksma S Irawan (Foto: Istimewa/Dispen)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Tim WFQR-4 Lanal Tanjung Balai Karimun menangkap sebuah kapal berbendera Belize. Kapal SPB Dewi Nabila itu ditangkap di Perairan Tanjungsebatak Leho, Tebing, Karimun.

Pada saat itu Tim tengah melaksanakan patroli menggunakan Patkamla Karimun di perairan Selat Gelam dan STS Leho pada Sabtu pukul 01.55 WIB pada posisi 00 03 610U-103 25 428T.

“Kapal jenis Self Propelled Barge dengan 146 GT merupakan milik CV.Star Formula Batam dengan Nakhoda Suaib dengan tanda kapal lambung kayu berwarna hijau, menurut pengakuan Nakhoda akan memuat BBM di OPL,” ujar Komandan Lantamal IV Laksma TNI S. Irawan dalam pernyataan tertulis yang diterima batamnews.co.id, Minggu (23/10/2016).

Dari pemeriksaan sementara Tim WFQR-4 kapal SPB Dewi Nabila berbendera Belize ini bersama 6 orang ABK merupakan warga Negara Indonesia (WNI) termasuk Nakhoda belum sempat melakukan kegiatanya keburu tertangkap tim WFQR 4.

Tujuan kapal bergerak dari Tanjung Sebatak, Tanjung Balai Karimun menuju OPL Barat. Dari pemeriksaan awal ditemukan beberapa kesalahan atau pelanggaran yaitu kapal berlayar dari Tanjung Balai Karimun menuju OPL barat Singapura berlayar tanpa persetujuan berlayar (SPB).

Setelah diperiksa, paspor dari 3 orang ABK tidak dicap keluar oleh imigrasi Indonesia sedangkan 3 orang tidak memiliki buku pelaut. Kapal diduga akan melakukan kegiatan BBM ilegal di OPL.

Sedangkan pelanggaran lainnya sedang dalam pendalaman Tim WFQR Lanal Tanjung Balai Karimun termasuk pemeriksaan dugaan narkoba.

Sampai saat ini kapal dikawal ke Dermaga Mako Lanal Tanjung Balai Karimun untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu Laksma Irawan mengatakan bahwa menindak lanjuti perintah dari Kepala Staf Angkatan Laut dan Pangarmabar agar Lantantamal IV berserta jajarannya terus laksanakan penegakan hukum dan meningkatkan keamanan serta pengawasan di seluruh perairan Kepri.

“Disinyalir masih ada kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan dan memanfaatkan kelengahan petugas termasuk kegiatan BBM Ilegal,” ujar dia.

Menurut Irawan, sejauh ini ia telah menerima beberapa laporan dari masyarakat bahwa menjelang akhir tahun seperti sekarang ini masih ada kegiatan dari kelompok ataupun kegiatan perorangan yang melakukan kegiatan penyeludupan dengan memanfaatkan pelabuhan tikus yang minim pengawasan aparat.

Danlantamal pun menghimbau para pelaku agar menghentikan aktivitasnya termasuk bila masyarakat menemukan aparat melakukan kerja sama seperti pungutan liar foto dan laporkan hal itu sebagai barang bukti, karena saat ini telah dibentuk Satgas Pungli yang siap bekerja diseluruh wilayah Indonesia.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews