Bupati Natuna Hamid: Negara Tetangga Suka Usil

  Bupati Natuna Hamid: Negara Tetangga Suka Usil

Bupati Natuna, Hamid Rizal (kanan). (foto: batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Bupati Natuna, Hamid Rizal meminta para camat di daerah perbatasan lebih peka terhadap infiltrasi atau penyusupan berbagai modus oleh pihak asing. Menurut dia, negara tetangga sering usil soal perbatasan

"Kita daerah perbatasan. Beberapa pulau sangat rentan disusupi, misalnya di Pulau Laut, begitu juga daerah seperti Subi dan Serasan," kata Hamid, Jumat (14/10/2016).

Ia menceritakan jika banyak perahu-perahu canggih negara tetangga sering beraktivitas mencari ikan, penelitian dan sebagainya di perairan Natuna

"Saya minta kepada camat di perbatasan agar lebih peka. Banyak laporan masyarakat ada perahu-perahu yang kadang masuk dengan dalih penelitian dan lain-lain," terang Hamid.

Namun kadang-kadang di pulau-pulau kosong tak berpenghuni mereka membangun pondok-pondok tertentu dan sebagainya.  

"Kadang masyarakat yang nggak tahu diberi uang untuk merawat pondok atau sebagainya. Kita khawatir nanti tiba-tiba saja ada klaim-klaim tertentu yang merugikan wilayah kita," jelasnya.

Beberapa negara tetangga menurutnya memang sering usil jika menyangkut soal perbatasan. "Kita punya negara tetangga, saya tahu betul kalau kadang mereka sering usil soal wilayah perbatasan," kata Hamid lagi.

Kewaspadaan menurutnya penting. Bahkan terkait wacana percepatan pembangunan proyek Pala Ring di Natuna. Rencananya akan dimanfaatkan serat optik milik perusahaan telekomunikasi milik Malaysia, Sacova yang melintang di bawah laut Natuna dan Anambas.

"Saya memang sebelumnya mengajukan ke pemerintah pusat terkait proyek palapa ring dipercepat. Terlkom sendiri sudah sanggupi hal itu, rencananya mereka akan menjalin kontrak kerjasama dengan Sacova dalam pemanfaatan fiber optic untuk membantu percepatan pembangunan komunikasi di Natuna dan Anambas," paparnya.

"Namun kewaspadaan saya juga ada di sana. Makanya saya ada permintaan juga, kalau nanti terealisasi kita setidaknya turut pasang alat anti sadap, karena kita makai infrastruktur asing.  Apalagi kita di sini mengembangkan sektor keamanan dan pertahanan," ujar Hamid.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews