Wah, Jokowi Mengaku Tertekan!

Wah, Jokowi Mengaku Tertekan!

Jakarta - Ketua tim independen kisruh KPK-Polri, Buya Syafii Maarif membeberkan persoalan yang dihadapi Presiden Joko Widodo terkait pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi mengaku terbebani oleh orang-orang dan partai pendukungnya.

"Ini harus cepat, karena situasi mendidih. Tadi dijawab iya. Dia banyak bebannya," ujar Syafii usai bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (28/1/2015).

Syafii meminta kepada Jokowi untuk segera bertindak terkait pencalonan Komjen Budi sebagai Kapolri. Sedangkan tim sembilan yang dipimpin Syafii menyorongkan empat opsi kepada Jokowi, yang semuanya intinya membatalkan pencalonan Komjen Budi.

"Kami juga bicara dengan Setneg dan Seskab, harus cepat," kata Syafii.

"Lantas apakah Presiden Jokowi menghadapi tekanan?," tanya wartawan.

"Umumnya dari partailah. Saya ndak bisa menyebut partainya. Memang berat ini. Pak Jokowi ini diusung partai, tapi dia bukan tokoh partai. Saran saya dia kan dipilih rakyat, jadi utamakan rakyat," kata Syafii.

Tim independen beranggotakan 9 orang. Mereka adalah Syafii Maarif (ketua), Jimly Asshiddiqqie (wakil), Hikmahanto Juwana (sekretaris), Erry Riyana Hardjapamekas, Tumpak Hatorangan Panggabean, Komjen (purn) Oegroseno, Jenderal (purn) Sutanto, Bambang Widodo Umar dan Imam Prasodjo.

Tim ini akan bekerja untuk memberi masukan kepada Presiden Jokowi terkait kisruh antara Polri dengan KPK. Tim ini akan bekerja selama 1 bulan.

(in/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews