BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tata kelola perparkiran di Batam sangat amburadul. Namun Pemko Batam tetap ngotot akan menaikkan tarif parkir hingga 100 persen.

Kepastian itu disampaikan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad usai sidang paripurna di DPRD Kota Batam, Kamis (6/10/2016).

Menurut Amsakar, rencana kenaikan tarif parkir itu sudah direncanakan sejak awal kepemimpinan Wali Kota Batam Rudi dengan dirinya.

"Awal kepemimpinan kami, saya langsung berangkat ke Jakarta untuk survei tarif parkir, dan saya jumpai Batam memiliki tarif parkir terendah untuk tingkatan kota," ujar Amsakar.

Berangkat dari situ, Amsakar mengundang konsultan untuk mengkaji retribusi parkir.

Mengingat tarif parkir di Batan terendah, lantas Pemko menjadi pedoman untuk menaikkan tarif parkir menjadi 100 persen.

"Untuk Padang dan Palembang saja tarif parkir mereka sebesar Rp 5.000 dan berlaku perhitungan waktu," kata Amsakar.

Kenaikan tarif parkir diharapkan dapat meningkatkan jumlah PAD yang dapat menunjang pembangunan.

Selain itu, jika revisi Perda nomor 1 tahun 2012 disetujui, Amsakar memastikan bahwa nantinya DPRD akan membuat klausal yang mengarah ke pelayanan.

"Tentunya jika revisi perda ini disetujui, dewan pasti akan membuat klausal yang menukik ke pelayanan jadi tidak usah takut dengan kebijakan yang baru," kata Amskar.

Revisi Perda no 1 tahun 2012 tentang retribusi parkir akan menaikkan tarif parkir 100 persen, sepeda motor dari Rp 1.000 menjadi Rp 2.000 dan untuk mobil dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.000, dan parkir khusus seperti di mall, hotel dan rumah sakit juga akan mengalami kenaikan.

Saat ini potensial loss dari parkir mencapai puluhan miliar. Padahal potensi retribusi dan pajak parkir mencapai Rp 40 miliar per tahun. Namun Pemko Batam hanya mampu menggali PAD dari sektor parkir sekitar Rp 3 miliar saja.

[ret]