BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Presiden Jokowi meresmikan terminal sipil Bandara Ranai, Natuna, Kepri. Namun bandara itu tak lantas bisa langsung beroperasi.

Dirjen Bandar Udara, Kemenhub, Yudhi Sari Sitompul mengakui pihaknya sedang melakukan beberapa persiapan. Mulai dari penyiapan personel satuan pelayanan bandara, hingga kelengkapan peralatan operasional penumpang.

Dalam kata lain, secara fisik sudah diresmikan, namun operasional enclave sipil yang berada di kawasan Pangkalan Udara TNI AU ini masih saja dalam proses. 

"Verifikasi, penyerahan aset dari Pemda ke Kemenhub udah tanggal 5 Oktober kemaren, kita akan menunjuk orang-orang di satuan pelayanan kebandaraan yang qualified dari dirjen," kata Yudhi saat diwawancarai batamnews.co.id, usai peresmian bandara ini, Kamis (6/10/2016).

Semua yang harus dilengkapi itu termasuk untuk pengadaan seat hingga alokasi tempat untuk tiap-tiap maskapai di check-in counter. Selain itu persiapan sistem operasi x-ray dan sebagainya. Ada beberapa tenaga dari dinas perhubungan yang dididik beberapa bulan lalu

"Kita prepare sistem dulu. SDM-nya juga sudah disiapkan termasuk yang dari pusat, terakhir dibentuk Unit Penyelenggara Pelabuhan, baru dinaikkan kelas bandaranya," kata Yudhi.

Terkait tarif penerbangan yang mahal, Kemenhub seperti yang dipaparkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga melakukan improvement.

"Kita mencoba mencari airlines lain yang bisa terbang ke Natuna. Kalau soal (perspektif) bisnis, kita akan promosikan dan koordinasi dengan Pemda bagaimana menggairahkannya, seperti terkait potensi kelautan atau menawarkan wisata seperti apa dan sebagainya," ujar Yudhi lagi.

Semua biaya operasional maskapai yang berjalan akan sesuai dengan standar bandara sipil, sehingga tarif penerbangan pun diupayakan lebih ekonomis seperti daerah lain. 

Pertanyaan pamungkas dari masyarakat yakni kapan operasional bandara Ranai bisa berjalan? Yudhi mengatakan secepatnya. "Secepatnya, Oktober ini ya bisa saja," tegasnya.

[Fox]