BATAMNEWS.CO.ID, Batam -  Rencana terduga teroris, Leonardo Hutajulu atau LH (24), berangkat ke Singapura, selain untuk bekerja diduga sekaligus hendak menyerang kawasan wisata Marina Bay. Selain itu Leonardo juga bertugas mencari 5 orang dengan dalih untuk bekerja di Singapura.

"Terduga rencananya diberangkatkan dari Batam, dengan target mereka (kawasan) Sentosa dan juga berperan mencari 5 orang bekerja di Singapura dan jaringan KGR mendapat suplai dana dari jaringan Etim, East Turkis Islam Movement (ETIM)," ujar Kapolda Kepri Brigjen Pol.Sam Budigusdian saat jumpa pers di ruang Rupatama Mapolda Kepri di Batubesar Nongsa pada Senin (5/8/2016) pagi.

Kawasan Sentosa masih terintegrasi dengan kawasan Marina Bay Singapura.

Leonardo sudah membuat paspor pada 17 Maret 2016 lalu dan berlaku hingga 17 Maret 2021.

Namun Sam tak menjelaskan apakah lima orang tersebut sudah direkrut atau belum.

LH ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Sabtu (3/9/2016) pukul 10.45 WIB, di warnet Maxxis Pertokoan Perumahan Fanindo, Batuaji , Batam Kepulauan Riau.

LH diduga kuat terkait jaringan kelompok Katibah Gonggong Rebus pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD).

Saat penangkapan Densus 88 Antiteror Mabes Polri menyita sejumlah barang bukti.

Diantara barang bukti yang diperiksa diantaranya sebuah paspor, tabungan Bank Mandiri, senjata laras panjang menyerupai AK 47 dan sebuah buku berjudul ‘Perang Akhir Zaman’.

Selain itu polisi juga mengamankan satu unit handphone, dompet, serta sepeda motor Yamaha Xeon BP 5519 JG.

LH diketahui juga mengenal dekat Hadi Gusti Yanda, salah satu tersangka terorisme yang sudah ditangkap lebih dahulu.

Mereka tinggal di satu komplek perumahan Taman Carina Batuaji tak jauh dari pasar Fanindo Tanjunguncang. 

Hadi ditangkap pada 5 Agustus lalu bersama Gigih cs di sejumlah tempat di Batam. Mereka diduga masuk kelompok Katibah Gonggong Rebus pimpinan Gigih Rahmat Dewa.

[jim/snw]