James Riady Ajak Pengusaha Lain Ikut Tax Amnesty, Ini Alasannya

James Riady Ajak Pengusaha Lain Ikut Tax Amnesty, Ini Alasannya

James Riady. (foto: ist/selasar)


BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Bos Lippo group James Riady, menyatakan pihaknya melakukan deklarasi dan repatriasi aset terkait amnesti pajak, seiring keinginan untuk masuk dalam agenda reformasi perpajakan pemerintah.

Menurutnya, amnesti pajak sebagai tahap awal reformasi perpajakan merupakan reset button (tombol reset) untuk semua pengusaha agar bisa masuk dalam sistem. Hanya jika semua pihak masuk dalam sistem ini, Indonesia bisa memiliki sistem ekonomi yang berjalan normal dan formal yang memiliki dasar untuk bisa meningkatkan rasio penerimaan pajak (tax ratio) dari 12-13 persen menjadi 18-20 persen.

“Saya kombinasi deklarasi dan repatriasi aset yang terkait dengan pribadi saya. Saya mengimbau semua rekan lain, bahkan semua rakyat itu untuk partisipasi. Secepat mungkinlah datang untuk menyelesaikan proses ini sehingga bisa masuk sistem,” kata James di Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Menurutnya, kelebihan dari amnesti pajak adalah sistem yang ditawarkan pemerintah memberi kesempatan untuk melakukan perbaikan bagi mereka yang mungkin selama ini jujur tetapi tidak rapi.

Maklum, seorang pengusaha yang aktif dan kegiatannya luas, pasti tidak sengaja akan ada kesalahan. Ia pun mengimbau kalangan dunia usaha dari seluruh Indonesia agar cepat mengambil kesempatan ini lantaran seluruh dunia akan memasuki satu fase keterbukaan informasi.

Di samping deklarasi dan repatriasi pribadi, James mengakui pihaknya tengah memproses beberapa tahapan terkait amnesti pajak untuk grup perusahaannya.

“Kelompok kamipun enggak cukup satu gelombang (Juli-September), memang ini perlu waktu, itu pun sudah kami siapkan siang malam. Kami akan kejar pada periode pertama dan kedua, mungkin Oktober,” tambah James.

Dibanding Eropa, Jepang, Tiongkok, India, Afrika dan Amerika Latin, saat ini hanya Amerika Serikat dan Indonesia yang menurutnya memiliki situasi investasi yang kondusif. Apalagi pemerintah telah menunjukkan reformasi struktural di bidang infrastruktur seperti pembangunan jalan Sentani-Jayapura-Wamena-Karubada Papua, pembangunan pelabuhan, bandara, kereta api dan sebagainya. Menurutnya saat ini merupakan waktunya berinvestasi.

“Mendengar penjelasan amnesti pajak yang tuntas, kemudian aturan baru soal Reits (Real Estate Investment Trust), RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas) saya kira ini upaya pemerintah yang luar biasa. Jika terus berjalan sesuai koridor ini saya yakin semua Reits kembali di Indonesia, enggak mungkin ditaruh di Australia, Singapura dan Hong Kong,” kata dia.

Group Lippo sendiri akan fokus pada investasi di bidang jasa lewat pendidikan, kesehatan, logistik, ritel dan perumahan.

“Sembilan puluh persen dari apa yang kami laporkan untuk masuk ke sistem amnesti pajak adalah dalam negeri karena memang selama ini kami ingin fokus membangun dalam negeri,” kata dia.

(ind/bisnis)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews