[VIDEO] Pembaca Berita CNN Menangis Bacakan Kisah Omran

[VIDEO] Pembaca Berita CNN Menangis Bacakan Kisah Omran

Kate Bolduan, pembaca berita di stasiun televisi CNN, menangis ketika menyampaikan kisah Omran. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Aleppo - Kisah Omran Daqneesh, bocah Suriah yang terluka karena serangan udara di Kota Aleppo, menyedot perhatian dunia. Berita mengenai bocah berusia 5 tahun itu menjadi topik utama CNN. Bahkan, Kate Bolduan, pembaca berita di stasiun televisi CNN, menangis ketika menyampaikan kisah Omran.
 
Foto dan video Omran menjadi viral di seluruh dunia karena begitu dalam menggambarkan betapa anak-anak tak berdosa menjadi korban perang tak berkesudahan.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Sabtu (20/8/2016), dalam siaran di CNN itu, Kate memulai beritanya dengan mengatakan anak-anak di Amerika kini masih menikmati akhir masa liburan musim panas.

Bersama teman-teman, mereka membahas tentang film super hero, bercengkerama di taman bermain, atau berbagi cerita tentang bagaimana nanti di hari pertama masuk sekolah.

Tapi, kata Kate selanjutnya, di belahan dunia lain ada anak-anak yang tengah sekarat, menderita, tewas karena perang. "Ini adalah Omran," ujar Kate, seraya tampilan di televisi memperlihatkan bocah Suriah yang duduk terdiam dalam keadaan penuh debu dan berdarah di kepalanya.

Kate kemudian menarik napas cukup lama dan ada jeda beberapa saat ketika dia akan memulai kisah Omran. Dia terlihat berusaha keras menahan tangis. Tapi dia gagal.

BACA : [VIDEO] Tatapan Kosong Bocah Suriah di Ambulans Ini Membuat Dunia Menangis

Nada bicaranya jelas terdengar dia membacakan berita tentang Omran dalam sedu sedan. "Rumah Omran dihantam bom, serangan udara," kata Kate terbata-bata masih menahan tangis.

"Kejadian ini hanya sepekan setelah sejumlah dokter di Aleppo menulis surat kepada Presiden Obama memohon pertolongan," lanjut Kate.

Setelah perang selama lima tahun, kata Kate, sudah 250 ribu orang tewas. Itu termasuk 4.500 anak-anak di Aleppo.

"Yang membuat saya terhenyak adalah, kita semua menangis, tapi Omran tidak," kata Kate.

"Dia benar-benar dalam keadaan syok. Tadinya dia berada di dalam rumah lalu terjebak di tengah kecamuk perang dan kekacauan."

Serangan udara Rabu malam lalu di distrik Qaterji, Aleppo, menghantam sejumlah rumah warga. Petugas medis menyelamatkan Omran setelah dia tertimpa reruntuhan rumahnya. Setelah dirawat di rumah sakit kini dia sudah berkumpul kembali dengan ayah dan ibunya serta ketiga saudaranya.

(ind/bbs)

VIDEO DARI BATAMNEWS :




Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews