Mencari Teripang, Nelayan Natuna Temukan Harta Karun Dinasti Qing. Ini Jenisnya

Mencari Teripang, Nelayan Natuna Temukan Harta Karun Dinasti Qing. Ini Jenisnya

Ilustrasi harta karun. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Dua orang nelayan di Serasan, Natuna bernama Kancel (45) dan Ar (40) pertengahan Juli 2016 lalu melakukan penyelaman untuk mencari Teripang di perairan Kukup, sekitar 1 mil arah barat Desa Baru Berian, Serasan. Saat menyelam ke dasar laut, keduanya menemukan benda-benda kuno yang diperkirakan muatan kapal tenggelam.

Harta karun berupa guci kuno yang diperkirakan jaman Dinasti Qing ditemukan sudah tertimbun pasir.

Namun pada akhirnya, nelayan menyerahkan barang-barang temuan tersebut ke Polsek Serasan, pasalnya Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di perairan Indonesia punya aturan hukum tersendiri.

Kapolsek Serasan, AKP Benhur Gultom menjelaskan barang-barang yang ditemukan itu antara lain, tiga buah guci ukuran kecil berwarna coklat dan tiga buah guci ukuran sedang berwarna merah yang diperkirakan berasal dari Dinasti Qing.

Tiga buah guci ukuran besar warna merah. Kesembilan guci tersebut masih utuh. Selain itu, ada 3 buah guci coklat kecil namun sudah pecah.

Kapolsek Serasan AKP Benhur Gultom menegaskan jika serahterima benda itu dilakukan antara Kades dan Polsek, yang nantinya akan diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dimuseumkan.

"Di kediaman rumah warga di Desa Batu Berian, serah terima cagar budaya dari Kades Batu Berian, M. Alimin kepada Polsek Serasan," ujar Kapolsek Serasan, AKP Benhur Gultom, Selasa (16/8/2016)

Benhur mengatakan, jika guci kuno ini ditemukan warga pada pertengahan Juni 2016 lalu.

 "Pada kedalaman 30 meter mereka menemukan situs tersebut. Beberapa guci nampak sudah tertimbun pasir. Akhirnya nelayan ini membawa dan menyerahkan kepada Polsek Serasan," jelas Benhur.

Laut Natuna memang menyimpan segudang harta karun. Perairan ini menjadi perlintasan perdagangan, hingga aktivitas melaut nelayan di Asia pada masa lampau, khususnya dari China, Vietnam dan Thailand. Tak heran jika China pun sempat mengklaim perairan ini termasuk ke dalam wilayah tangkapan ikan tradisional mereka.

Namun tentunya hal ini mendapat reaksi keras dari pemerintah RI terkait seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal ini terkait kedaulatan wilayah yang legal.

Harta karun dari kapal-kapal dagang Cina beberapa abad lalu yang karam di perairan Natuna cukup banyak, hal ini juga yang membuat pengincar harta karun mencari celah dengan berbagai modus seperti penelitian dan lain sebagainya.

[Fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews