SMK Migas Janji Bakal Bantu Alumni Cari Kerja

SMK Migas Janji Bakal Bantu Alumni Cari Kerja

Bangunan yang dipinjam SMK Migas Natuna yang notabene bangunan Sanggar Kegiatan Belajar milik Pemda Natuna (Foto: Imam/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Nama sekolah ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Migas Natuna. Dari situ bisa ditebak tentang studi apa yang dijalani pelajarnya.  

Sektor Migas memang menjadi salah satu sektor yang cukup bergengsi. Tenaga yang bekerja di bidang ini identik dengan hal teknis dan penghasilan yang besar.

SMK Migas Natuna pun mencoba untuk menyalurkan mimpi anak-anak Natuna untuk bekerja di sektor Migas.

Namun, permasalahan kini muncul, yakni kredibilitas SMK Migas Natuna. Banyak yang meragukan sekolah kejuruan ini.

Apakah benar-benar akan mampu mencetak SDM yang diharapkan dengan keterbatasan dan minimnya fasilitas yang mereka miliki.

Sebagai gambaran, gedung sekolah menumpang di bangunan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik Pemda Natuna.

Gedung ini di tahun 2017 mendatang akan segera difungsikan untuk SKB. Sekolah ini pun dipastikan harus mencari tempat lain.

"Natuna memang identik dengan kilang Migas di lepas pantai sana. Tapi apakah SMK Migas ini mampu menjamin mutu lulusannya agar bisa bekerja di sektor itu? Kalau belum mampu tidak perlu dipaksakan mendirikan sekolah," ujar Novri, salah seorang guru SLTA di Natuna.

Keraguan Novri bukan tak beralasan. Melihat minimnya fasilitas, tenaga guru dan murid di sekolah ini yang belum bisa mereka optimalkan. Jika dibanding dengan SMK Migas Cepu atau SMK Migas Cibinong dengan fasilitas mumpuni, tentu SMK Migas Natuna masih belum apa-apa.

"Kita mendukung ide sekolah ini. Tapi jangan sampai ini hanya sekedar nafsu kita (akademisi) untuk membuat anak-anak bekerja di sektor Migas.

Kalau tidak tepat sasaran bisa saja murid yang dirugikan. Niat untuk menelurkan tenaga di sektor Migas, takutnya malah tak sesuai dengan ekspektasi. Anak-anak (lulusan) bisa terlantar, jangan sampai ini terjadi," katanya.

Kendati demikian, ia tetap berharap SMK Migas Natuna bisa tetap eksis dan mencapai tujuan apa yang diinginkan yayasan swasta tersebut dengan peningkatan fasilitas dan kualitas, begitupun dengan permodalan sesuai standar.

Sekolah ini memang terlihat masih menapak dari bawah dunia pendidikan Kabupaten Natuna.

Dengan keterbatasan fasilitas, guru dan minimnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah ini, pengelola yayasan tetap punya keyakinan.

Dua tahun berjalan, jumlah murid sekolah ini masih terbilang minim. Angkatan pertama berjumlah 30 orang, namun di tahun kedua terjadi penurunan drastis, hanya 8 orang.

Hal itu disinyalir tak terlepas dari kekhawatiran orangtua murid terkait isu legalitas sekolah yang menjadi bahasan masyarakat.

Kepala SMK Migas, Yanto mengatakan pihaknya tidak sembarangan mendirikan sekolah. Dia menegaskan, sekolah ini sudah mengantongi izin operasional dari Disdikbud Natuna.

"Kita sudah ada izin. SK Izin Operasional nomor 421.3/Disdikbud-Dikmen/IX. Pendanaan kami saat ini dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pusat," ujar Yanto yang enggan menyebutkan angka.

Dalam operasional sekolah, pihaknya juga mendapat bantuan dari Pemda dengan meminjamkan bangunan.

"Kami berharap ada perhatian lebih lagi dari Pemda. Jika sekolah ini merasa diperlukan di Natuna, maka tolong diperhatikan, jangan dianaktirikan. Secara administrasi kami sudah diakui," terangnya.

Ditanyai mengenai kemana arah proyeksi lulusan SMK Migas ini, dijelaskan Yanto jika tujuan sekolah ini untuk mencetak tenaga SDM untuk bekerja di bagian perminyakan, khususnya paping system (sistem perpipaan)

"Kami ingin anak-anak Natuna nggak cuma jadi penonton di sektor Migas. Rencananya kami akan melaksanakan praktek di Pertamina soal Piping System pada semester mendatang," ujar dia.

Siswa diarahkan untuk bisa menjadi operator sistem pemipaan tersebut. Namun menurutnya pihak sekolah pun masih berkomunikasi dengan Pertamina terkait rencana praktik lapangan ini.  

Yanto mengakui pihak sekolah akan membantu menyalurkan lulusan nantinya untuk mendapatkan pekerjaan sesuai studi mereka.

Patut ditunggu, akankah SMK Migas Natuna ini bisa menelurkan tenaga lulusan kejuruan siap kerja sesuai dengan yang mereka ekspektasikan?

 

[mam]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews