Bicara Kemaritiman, Nurdin Basirun: Saya Pernah Jadi Nakhoda Kapal

Bicara Kemaritiman, Nurdin Basirun: Saya Pernah Jadi Nakhoda Kapal

Rakor Pemerintah Pusat dan Daerah serta Bank Indonesia di Radisson Hotel Batam. (Foto: Iskandar/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun, cukup senang dengan fokus pemerintah yang terus berkiblat ke laut atau kemaritiman.

Nawacita pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia menurutnya sangat tepat. Apalagi untuk Kepulauan Riau yang unggul di bidang kemaritiman.

Nurdin pun semangat meningkatkan penghasilan di sektor maritim di Kepri.

"Alhamdulillah, ibarat kata pepatah melayu, ‘pucuk dicinta ulam pun tiba’,” ujar Nurdin Basirun saat jumpa pers acara rapat koordinasi Pemerintah Pusat, Daerah dan Bank Indonesia di Hotel Radisson, Batam, Jumat (12/8/2016).

Nurdin mengaku gembira setelah usulannya mengenai kemaritiman bak gayung bersambut.

Nurdin menambahkan, pertumbuhan bidang ekonomi di bidang kemaritiman dapat lebih ditingkatkan lagi melihat Kepri memiliki jalur International yang dikenal dengan Selat Malaka.

Nurdin menjelaskan, setiap tahun sekitar 94 ribu kapal yang lewat di jalur Selat Malaka, dan itu membawa para penumpang yang beraktivitas di bidang ekonomi sosial, mulai dari Asia Pasifik sampai Australia dimana pintu tolnya berada di Karimun sebelum menuju Singapura. 

"Tapi, Alhamdulillaah kita belum bisa menikmati peluang itu. Mungkin kita belum melihat laut dan hanya melihat potensi yang lain saat itu," kata Nurdin.

Nurdin mengaku sudah cukup akrab dengan dunia kemaritiman. Pasalnya, ia dahulu pernah menjadi seorang nakhoda kapal. Ia sudah terbiasa melintasi laut termasuk Selat Malaka.

Di Singapura, kata Nurdin, kapal yang bersandar dengan bobot 1.000 DWP/Ton hanya bersandar satu hari, sementara di Batuampar kapal dengan bobot yang sama bongkar muatnya hampir satu bulan.

"Kebetulan kami juga pelaku juga, waktu saya menjadi nahkoda kapal dan menyaksikan langsung hal itu. Bagaimana kita mau berkompetensi," papar Nurdin.

Nurdin menambahkan, agar bisa bersaing di bidang maritim di Kepri, sektor maritim perlu terus ditingkatkan seperti industri perkapalan.

"Sejarah membuktikan waktu Korea tahun 50-an hampir menjadikan negara bangkrut, kemudian mendorong industri maritim, di kasih modal, dan perekonomiannya berkembang pesat," ucapnya.

"Saya rasa Indonesia dalam menghadapi gelombang ekonomi ini, kita kuatkan dibidang maritim, saya yakin apabila komunikasi antara pusat dan daerah tidak mementingkan ego sektoral, saya yakin Indonesia akan bersinar," kata Nurdin.

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews