Alamak, Sekolah Dibangun di Tengah Hutan dan Kuburan, Proyek Pemprov Amburadul

 Alamak, Sekolah Dibangun di Tengah Hutan dan Kuburan, Proyek Pemprov Amburadul

Sekolah yang berada di tengah hutan di Natuna. (foto: fox/mam)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Warga Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut cuma bisa geleng kepala sambil mengerutkan dahi mereka jika ditanyai soal bangunan sekolah, proyek Pemprov Kepri di tempat mereka.

Warga hanya merasa aneh soal perencanaan lokasi bangunan yang sudah berdiri dua bangunan dengan 4-5 ruangan itu sejak 2013 lalu. Yang jelas bangunan itu berada jauh dari pemukiman penduduk dan di tengah semak belukar. Lebih seramnya lagi, nampak banyak kuburan tua yang masih belum direlokasi di di depan loby utama sekolah

"Iya bangunan itu katanya mau dibikin sekolah teknik. Tapi entah jaman apalah nanti baru bisa layak digunakan anak-anak untuk sekolah. Tak mungkin ada yang mau sekolah di sana, masak anak-anak disuruh masuk hutan pergi sekolah. Lokasinya nggak masuk akal untuk sebuah sekolah. Tidak sesuai standar layak anak," kata Iwan, warga Bunguran Timur Laut, Rabu (10/8/2016).

Menurut warga, pembebasan lahan untuk membuat bangunan itu pun statusnya masih "ngutang". "Lahannya 4 hektare, yang dua hektare sudah dihibahkan, tapi pihak Pemprov katanya mau bayar dua hektare saja, itu yang kami tunggu sampai sekarang belum ada. Kalau bangunan sih sudah rampung sejak tiga tahun lalu (2013)," kata warga, pemilik tanah yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Saat ditanya soal informasi kapan bangunan itu akan difungsikan, mereka hanya tersenyum kecut. "Entah lah, mungkin tahun 2020," ujar warga tersebut.

Dikabarkan proyek pembangunan sekolah itu menelan anggaran hingga Rp 1 miliar. Namun tidak nampak plang proyek pembangunan sekolah tersebut. Plafon dan lantai semen sekolah ini dikatakan warga sebelumnya sudah nampak retak dan rusak.

Akan tetapi baru-baru ini, ada lagi proyek pemasangan keramik dan plafon yang dianggarkan lewat dana hibah Provinsi Kepri tahun 2015 senilai Rp 278.600.000. Di plang tersebut tertulis hibah untuk SMK 1 Bunguran Timur Laut. Hanya plang pembangunan keramik dan plafon ini saja yang terlihat.

Jauh di luar sana, tanda jalan masuk ke lokasi sekolah terlihat ada plang kayu yang dibuat oleh mahasiswa KKN dari STAI Natuna. Menunjukkan adanya sekolah di dalam hutan itu dengan jarak lebih kurang 150 meter.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Natuna mengakui, proyek tersebut belum ada serah terima. Kadisdik Natuna, Agus Supardi menegaskan jika pihaknya bisa saja mempergunakan bangunan itu jika sudah ada serah terima, kendati kini masih tanpa akses listrik, air dan sebagainya karena keterpencilan bangunan sekolah ini. "2017 Kami targetkan dipakai untuk SMK Migas," kata Agus.

(fox/mam)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews