Gulat Manurung: Bapak Gubernur Suruh Aku Minta Duit ke Duta Palma

Gulat Manurung: Bapak Gubernur Suruh Aku Minta Duit ke Duta Palma

Gubernur Riau non aktif Annas Maamun. (foto: ist net)

Jakarta - Mantan Gubernur Riau, Annas Maamun kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi dalam kasus alih fungsi lahan hutan tanaman industri, di di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (19/1).

Annas hadir di persidangan untuk memberikan kesaksian atas terdakwa Gulat Medali Emas Manurung.

Terdakwa kasus suap yang juga ketua Asosiasi Petani Sawit Indonesia wilayah Riau, Gulat Manurung menyebut Gubernur Riau Annas Maamun yang aktif meminta penyediaan duit terkait pengurusan revisi SK penetapan kawasan bukan hutan di Riau. Annas disebut meminta duit ke PT Duta Palma.

"Pada telepon Bapak yang terakhir itu jelas mengatakan, minta (duit), kalau nggak dapat dari Duta Palma, pinjam duit. Jadi setelah pertemuan malam itu Duta Palma berjanji tapi mereka tidak bisa memenuhi karena (beralasan) di Singapura, di sinilah. Akhirnya Bapak suruh aku, kalau tak dapat duit, pinjam duit. Bukan Rp 400 juta Bapak pinjam duit. Kalau tak dapat dari Duta Palma pinjam duit," kata Gulat menanggapi keterangan Annas dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (19/1/2015).

Karena Duta Palma tak memenuhi janjinya menyediakan uang, Gulat lantas meminjam duit ke Edison Marudut Marsadauli. "Itulah makanya saya pinjam duitnya Rp 1,5 miliar," sebut Gulat.

Dalam persidangan Annas mengaku meminta duit Rp 2,9 miliar ke Gulat untuk mempermulus permintaan agar lahan sawit Gulat dan anggota Asosiasi Petani Sawit masuk dalam usulan revisi SK.

Dari duit Rp 2,9 miliar yang diminta, Gulat hanya menyanggupi USD 100 ribu dan Rp 500 juta. Tapi dari mana asal muasal duit yang diserahkan, Annas mengaku tak tahu.

Atas sanggahan Gulat, Annas menegaskan keterangannya tidak berubah. "Dalam BAP saya pun saya ingat tidak ada," ujar Annas mengelak soal permintaan dirinya agar Gulat meminjam duit bila Duta Palma ingkar janji soal penyediaan duit.

Gulat juga membantah pernah datang ke kediaman Annas meminta lahan sawitnya di Kuantan Singingi dimasukkan dalam surat revisi kedua yang diajukan ke Menhut periode 2009-2014 Zulkifli Hasan.

"Mengenai kebun saya yang di Kuansing, saya sama sekali tidak pernah menyampaikan ke Pak Gubernur saya punya lahan. Saya hanya menyampaikan ke Cecep (Kabid Planologi Dinas Kehutanan Cecep Iskandar)," papar Gulat.

"Saya ingin memastikan saya tidak menyuap Pak Annas," tegas Gulat. Namun, lagi-lagi Annas mementahkan sanggahan Gulat.

"Langsung Pak Gulat (yang meminta lahan sawit masuk revisi, red). Itu betul-betul keterangan saya 100 persen," tegas Annas.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews