Natuna di 2017 Bisa Gunakan Jaringan 4G

Natuna di 2017 Bisa Gunakan Jaringan 4G

Ilustrasi pemasangan jaringan 4G (Foto: BeritaSatu)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Pemda Natuna Kepulauan Riau mengusulkan seluruh kecamatan dan pulau berpenghuni yang ada di Natuna punya akses jaringan internet 4G.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Natuna, Hardinansyah mengungkapkan proyek palapa ring dengan serat optik yang sedang dijalankan pemerintah pusat baru akan mulai dirasakan 2017, namun hanya untuk pulau Bunguran Besar.

"Saat ini internet susah. Tahun depan akan dibangun fiber optik. Mudah-mudahan tahun depan itu juga sudah ada jaringan 4G. Usulan kami kemaren kepada presiden kalau bisa bukan hanya Bunguran Besar tapi seluruh kecamatan dan pulau. Hal ini juga untuk aspek hankam yang perlu data dan informasi cepat dari daerah," terangnya di sela rapat dengan tim dari Kemenko Maritim, Selasa (12/7/2016) siang.

Staf Ahli Menko Maritim dan Sumber Daya, Bambang Susanto Priyohadi mengakui Kemenkominfo mendorong daerah-daerah untuk membuat jaringan fiber optik

"Yang perlu dikaji itu fiberoptik nya yang seperti apa. Memang kami akui di sini jaringannya lemah, bandwith tipis. Kondisi tower BTS juga harus diperhatikan," terangnya.

Ia menganalisa untuk jaringan komunikasi internet saat ini yang perlu jadi catatan adalah kondisi air to air (udara) untuk peralatan mobile yang digunakan masyarakat.

"Transistem dengan fiber optik dari satelit dengan FO, kemudian melepaskan ke tower BTS-BTS yang belum ada," ungkapnya

Ia bahkan mencatat, ada salah satu BTS yang mengkawatirkan karena sudah mengalami korosi. Hal ini wajar menurutnya karena posisinya sangat dekat dengan udara laut.

"Kami juga mohon bantuan kabupaten seyogyanya merancang peraturan tentang pengendalian BTS. Saya sudah mencatat di Indonesia dalam rentang waktu terakhir ini lebih 140 tower BTS rubuh karena korosi (karatan)," sebutnya.

 Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Ridwan Djamaludin mengakui hal ini juga harus cepat direspon.

"Kita ingin kembangkan industri di bidang-bidang tertentu misalnya disini. Rasanya hal itu hampir tidak mungkin tanpa dukungan akses teknologi informasi yang memadai. Sektor pariwisata misalnya, turis juga nggak akan mau ke sini kalau hilang kontak," sebutnya.

Dalam waktu dekat timnya akan mengusahakan langkah-langkah khusus dengan pembicaraan bersama penyedia jasa telekomunikasi (provider).

Sekretaris Dishubkominfo Natuna, M. Amin mengakui provider enggan mengembangkan bisnis dan infrastrukturnya selama ini di Natuna karena aspek profitable atau keuntungan.

"Selama ini provider sering kami lakukan pembicaraan. Namun mereka menilai pengembangannya kurang prospektif di Natuna dari sisi bisnis," terang Amin.

 

[fox] 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews