Pasca-teror Bom, Wisatawan Singapura Batalkan Kunjungan ke Batam

Pasca-teror Bom, Wisatawan Singapura Batalkan Kunjungan ke Batam

Pemeriksaa paspor di Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre yang menjadi salah satu target ancaman bom di Batam. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pasca beredarnya surat kaleng mengenai ancaman serangan teror di Kepulauan Riau membuat sejumlah wisatawan asal Singapura membatalkan niat berkunjung. Wisatawan khawatir, surat yang diterima sebuah operator feri di Singapura itu benar adanya.

“Beberapa orang cancel memesan kamar,” ujar otoritas sebuah resort di Kota Batam kepada batamnews.co.id, Jumat (8/7/2016).

Sumber yang enggan namanya dicantumkan itu mengakui ada kekhawatiran setelah surat tersebut beredar di jejaring dan percakapan media sosial.

Menurut dia, para pelaku usaha wisatawan ikut merasa cemas dengan kabar buruk tersebut. “Mudah-mudahan tidak benar,” kata dia.

Sebuah surat kaleng sebelumnya beredar di sejumlah aplikasi percakapan media sosial. Dalam surat tersebut disebutkan mengenai bakal adanya serangan terhadap para warga Singapura dan Malaysia yang hendak berkunjung ke Kepulauan Riau.

 

Baca juga:

4 Objek Vital Target Bom Dalam Surat Kaleng yang Diterima Operator Kapal Singapura

 

Ada beberapa target yang disebutkan diantaranya Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre, Nagoya, Bintan (Bentan) Telani, Tanjungpinang, dan lainnya.

Dalam surat yang diterima pihak Horizon Fast Ferry yang berbasis di Singapura itu pengirim surat memberitakan peringatan mengenai bakal adanya serangan bom di lokasi-lokasi tersebut.

“Ini bukan omong kosong,” bunyi salah satu penggalan kalimat di surat yang dikirim pada 1 Juli 2016 lalu. 

Dalam surat itu pihak Horizon Fast Ferry yang berkantor di Harbour Front Singapore menerima surat pada 4 Juli 2016.

Surat ini sempat mendapat tanggapan dari pihak kepolisian di Kepulauan Riau. Sejumlah pasukan Gegana Brimob Polda Kepri turun dan memeriksa sejumlah objek vital terutama pelabuhan.

Namun mengenai kebenaran ancaman tersebut masih banyak disanksikan. Pasalnya surat dikirim bukan ke pihak pemerintah Singapura namun ke pihak salah satu dari beberapa operator kapal di Singapura feri Singapura-Batam.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews