Sebanyak 6.000 Muslim di Afrika Tengah Dibantai Milisi

Sebanyak 6.000 Muslim di Afrika Tengah Dibantai Milisi

Pengungsian warga muslim di Afrika Tengah. (foto:washingtonpost)

Bangui - Nasib muslim di Afrika Tengah berada dalam keadaan mengkhawatirkan. Hingga kini, tercatat sekitar 6.000 orang muslim dibantai oleh kelompok bersenjata.

Kelompok militan Kristen di Republik Afrika Tengah telah melakukan pembersihan etnis dari populasi muslim selama perang sipil berlangsung di negara itu. Namun, menurut Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan tidak ada bukti tentang tujuan genosida.

"Ribuan orang tewas akibat konflik tersebut. Pelanggaran hak asasi manusia dilakukan oleh semua pihak. Koalisi Seleka dan anti-Balaka juga bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar penyelidik pada hari Kamis (15/1/2015) seperti dilansir reuters.

"Meskipun Komisi tidak dapat menyimpulkan bahwa terdapat genosida, pembersihan etnis muslim oleh anti-Balaka merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," bunyi laporan itu.

Laporan akhir dari penyelidikan yang disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada 19 Desember 2014 menyatakan jumlah korban tewas mencapai 6.000.

Milisi anti-Balaka yang sebagian besar anggotanya terdiri atas penganut Kristen dan animisme mengangkat senjata pada 2013 sebagai tanggapan atas penjarahan dan pembunuhan oleh sebagian besar gerilyawan muslim Seleka. Ratusan ribu muslim terusir dari tempat tinggal mereka.

Penjarahan tersebut menggulingkan Presiden Francois Bozize, dan Seleka merebut kekuasaan pada Maret tahun yang sama. Dewan Keamanan PBB membentuk komisi penyelidikan kasus ini pada Desember 2013.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews