Kesehatan

Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kasus Bunuh Diri Anak

Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kasus Bunuh Diri Anak

Bunuh diri pada anak memang sangat mengagetkan dan jarang sekali terjadi. Yang paling mengejutkan seorang pelajar SMP ditemukan gantung diri di dalam lemari pakaian di Jakarta, beberapa hari lalu. Kejadian ini tentu saja bisa dipetik pelajar. Lalu apa pelajaran dari kasus ini?

Penyebab anak nekat mengakhiri hidupnya sangatlah beragam. Yang jelas, ada beberapa karakteristik anak yang rentan bunuh diri. Pada beberapa kasus, anak bunuh diri karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang tengah membelitnya.

Menurut psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, pelajaran penting yang bisa diambil dari kasus bunuh diri anak dan remaja adalah perlunya orang tua mengalokasikan waktu yang berkualitas bersama anak. Dalam kesempatan itu orang tua bisa mendengarkan keluhan anak.

"Dengan punya waktu yang berkualitas bersama anak, orang tua akan mau tahu apa yang disukai anak, apa yang dibutuhkan, bukan sekadar yang diinginkan," kata Ratih seperti dikutip dari detik, Sabtu (17/1/2015).

Terkadang, kata Ratih, masih ada orang tua yang membanjiri anak dengan berbagai barang mewah. Padahal belum tentu anak membutuhkannya. Seringkali anak butuh tempat untuk berbagi masalahnya guna mencari jalan keluar.

"Nggak perlu yang mewah, yang wah, untuk memenuhi kebutuhan anak. Coba dengarkan apa kata mereka, apa yang mereka rasakan," sambung Ratih.

Bagaimana dengan orang tua yang sudah bercerai, apakah itu kemudian membuat anak terancam kehilangan kasih sayang? "Jika misal anak kemudian tinggal bersama saudara, mendapat kasih sayang cukup, tidak masalah. Meski orang tua juga jangan lepas tangan. Kalau anak kemudian dibiarkan, mau bagaimana hidup mereka," papar Ratih.

"Kalau ada penyedia kasih sayang yang lain, maka anak aman, dalam arti tidak kurang kasih sayang. Kurang kasih sayang itu kan sama artinya dengan kurang perhatian," imbuh Ratih.

 

[snw]

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews