Makam Zuriat Nong Isa Bukti Jejak Para Raja di Kepulauan Riau

Makam Zuriat Nong Isa Bukti Jejak Para Raja di Kepulauan Riau

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Berbicara tentang Pulau Batam, Kepulauan Riau yang kini telah menjadi salah satu kawasan industri yang berkembang pesat di Indonesia. Ternyata tak lepas dari kisah sejarah di masa lampau, Kepulauan Riau dikenal dengan Kerajaan Riau-Lingga.

Sekitar tahun 1700 an pulau Batam di kuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda. Namun, beberapa wilayah di Kepulauan Riau lainnya dikuasi oleh Raja-raja yang berasal dari Kerajaan Riau-Lingga.

Menurut sejarah, daerah Nongsa dulunya dikuasai oleh seorang Raja yang bernama Nong Isa. Nong Isa adalah nama kecil dari Raja Isa bin Raja Ali yang merupakan seseorang yang pertama kali di beri amanah dari Sultan Riau Sultan Abdul Rahman Muazam Syah I dan yang dipertuan Muda VI Raja Jaffar untuk berkuasa di Pulau Batam tepatnya di daerah Nongsa dan disekitarnya pada 22 Januari Jumadil Akhir 1245 Hijriah atau bertepatan dengan 18 Desember 1829.

Nama daerah Nongsa tersebut berasal dari kata Nong Isa. Warga setempat terbiasa dengan menyebut nama Nongsa. "Kampung ini dulunya di ambil dari nama Nong Isa, tetapi warga setempat terbiasa menyebutnya dengan Nongsa," ujar Ida, seorang warga yang sudah turun menurun tinggal di daerah itu, Jumat (3/6/2016).

Sejak Nong Isa berkuasa di daerah tersebut, Pulau Batam mengalami kemajuan secara signifikan dikarena pemerintahannya yang ditata dengan baik dan transparansi mencakup semua sektor. Hal itu dibuktikan dari banyaknya pendatang-pendatang dari daerah lain yang memilih menetap di wilayah tersebut, sehingga terbentuknya beberapa pemukiman penduduk yang tersebut di wilayah Batam.

Namun, Raja Isa bin Raja Ali yang dikenal sebagai Nong Isa diketahui berkuasa hanya 3 tahun, beliau wafat pada tahun 1831. Makam Nong Isa hingga kini masih menjadi kontroversi, tidak ada yang mengetahui dimana makamnya.

Saat ini makam yang berada di Nongsa tersebut adalah makam kaum kerabat dari Nong Isa, ada sekitar 30 an makam yang terdapat di areal makam tersebut.

Setelah dipugar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam, areal pemakaman zuriat Nong Isa tersebut menjadi tempat wisata sejarah dan tidak sedikit orang datang untuk berziarah pada hari biasa dan waktu tertentu. Bahkan, tidak hanya masyarakat Kepri, dari Singapur dan Malaysia pun datang untuk berziarah.

Makam zuriat Nong Isa ini tepatnya terletak di Kampung Tua Nongsa atau di salah satu kawasan Pantai Nongsa yang dikenal sebagai Pulau Putri. Untuk sampai ke areal pemakaman ini, dapat ditempuh menggunakan kendaraan mobil atau motor sekitar setengah jam dari pusat kota.

Akses menuju ke areal pemakaman pun terbilang lancar, karena daerah tersebut dikelilingi oleh resort-resort mewah. Sesampainya di sana anda akan disambut dengan papan berwarna kuning dengan tulisan "Makam Zuriat Nong Isa".

Untuk sampai ke areal pemakaman anda harus melewati berpuluh-puluh atau tiga tingkatan anak tangga dan dikelilingi pohon-pohon yang rindang, karena areal pemakaman tersebut terletak di atas bukit. Aura mistik masih sangat terasa apabila anda masuk ke areal makam.

Di setiap makam batu nisannya di ikat dengan kain yang berwarna kuning, karena kain berwarna kuning adalah sebuah lambang khas daerah Melayu yang menerangkan bahwa makam ini adalah makam dari keturunan atau keluarga raja. Di arel makam terdapat sebuah papan nama yang bertuliskan nama-nama silsilah keturunan Nong Isa dari beberapa generasi.

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews