Perekonomian Kepri Tumbuh Melambat Dibanding Triwulan IV 2015, Ini Sebabnya

Perekonomian Kepri Tumbuh Melambat Dibanding Triwulan IV 2015, Ini Sebabnya

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Perekonomian Kepri tumbuh 4,58 persen (yoy) melambat dibanding triwulan IV 2015 sebesar 5,20 persen (yoy). Perlambatan ini sejalan dengan perekonomian nasional yang tumbuh 4,92 persen (yoy), juga melambat dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen (yoy).

"Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi Kepri disebabkan oleh penurunan investasi. Dari sisi penawaran, penurunan dicatatkan sektor utama yaitu sektor konstruksi serta sektor pertambangan dan penggalian," ujar Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Perwakilan BI Kepri, saat jumpa pers, Kamis (19/5/2016) sore.

Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi terutama dipengaruhi kinerja investasi yang terkontraksi -1,43 persen (yoy) lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tumbuh 3,99 persen (yoy).

Tertahannya investasi, baik oleh investor asing maupun domestik terutama disebabkan tingkat permintaan sektor industri yang masih lemah dan harga migas yang masih rendah. Namun, tingkat konsumsi masyarakat yang relatif stabil serta perbaikan kinerja net ekspor menopang perekonomian Kepri pada triwulan laporan

"Singapura salah satu negara tujuan ekspor Kepri khususnya. Apabila Singapura mengalami perlambatan, Kepri pun terkena dampak," kata Gusti.

Kemudian, lanjut Gusti, Amerika Serikat (AS) belum solid, kegiatan manufakturnya kurang meningkat. Tiongkok juga demikian, pelemahan juga cukup tinggi, mereka juga mengalami perlambatan ekonomi.

"Suku bunganya negatif, Bank centralnya uang dibelanjakan untuk sektoril," ucap Gusti.

Sementara, nasional hanya tumbuh 4,2 persen, perlambatan ekonomi karena masih terbatasnya pertumbuhan investasi. Kemudian pelemahan konsumsi pemerintah biasanya sesional.

"Di triwulan pertama masih terbatas, tapi seharusnya kita berharap semua meningkat," ungkap Gusti.

Kemudian, investasi bulan pertama ini masih menunggu, walaupun pemerintah menunggu percepatan ekonomi. Investasi swasta yang baru, seharusnya meningkat di tiga bulan pertama.

"Konsumsi rumah tangga yang cukup lumayan, di tiga bulan pertama ini meningkat. Namun, Industri pengupahan di Batam turun drastis, selain itu ekspor dan impor pun menurun," kata dia.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews