Suka Duka Sekolah di Hinterland Batam

Suka Duka Sekolah di Hinterland Batam

Sejumlah tenaga pendidik dan pelajar di hinterland. (Foto: Margareth/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Semangat para pelajar dan pendidik di sekolah hinterland di Pulau Batam tak pernah padam. Meski memiliki fasilitas terbatas namun asa mereka tak pernah surut.

Seperti di sebuah Sekolah Dasar 10 Galang, Pulau Tanjungpengapit , Galang, Batam, sejumlah fasilitas diakali dengan berbagai cara. 

SD 10 Galang itu sudah berdiri sejak tahun 1985. Namun hingga kini masih cukup terbatas dari berbagai segi. Di sana hanya berdiri tiga ruangkelas saja.

Sulit bertahan dengan segala keterbatasan, namun Kepala Sekolah SD 10 Galang Munandar M.Pd., tak pernah surut.

Munandar mengungkapkan bahwa semua pembiayaan untuk kepentingan sekolah menjadi tanggung jawab sekolah.

"Kalau sekolah mendapat dana BOS kami alirkan untuk kepentingan sekolah, ada juga dana untuk siswa berprestasi yang kami alirkan untuk kepentingan pembelian seragam sekolah" ujar Munandar saat dijumpai Batamnews.co.id di SD 010 Galang, Sabtu (14/5/2016).

Munandar menyebutkan, sekolah rutin mendapat bantuan setiap tiga bulan sekali. Bantuan ini diperuntukan untuk pembenahan sarana dan prasarana serta gaji dari penjaga sekolah dan staf TU.

SD tersebut kini memiliki 50 murid. Mereka berasal dari masyarakat setempat dan anak suku laut. Pihak sekolah terpaksa membelikan mereka sepatu hingga seragam sekolah.

"Mayoritas masyarakat Pulau Tanjungpengapit dan sekitarnya adalah keluarga tak mampu, tapi ya alhamdulilah semua anak-anak di pulau ini tidak ada yang tidak bersekolah,” kata Munandar.

Keterbatasan dana yang dimiliki memang membuat kesulitan tersendiri bagi sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, seperti terbatasnya listrik dan jaringan internet.

"Tidak mudah memang, kebutuhan yang sangat urgent untuk sekarang ini adalah listrik, di sini memang ada genset tapi itu terbatas dan juga pengerjaan dapodik untuk sekolah saya harus ke batam demi mendapatkan jaringan yang saya kerjakan sampai temgah malam batu selesai,” kata munandar.

SDN 010 tidak berani meminta lebih karena rasio murid disekolah tersebut dengan sekolah lainnya memang jauh berbeda tapi sekolah berharap untuk mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan dari sekolah tersebut.

"Saya sebenarnya ingin mengusulkan bantuan lebih cuman kami sadar karena murid kami yang sedikit dan kalah jumlah dengan sekolah lainnya tapi setidaknya kami bisa mendapat sarana dan prasaran yang menunjang" kata Munandar.

Dengan bantuan yang memang terbilang sedikit tidak menjadi halangan untuk sekolah ini memberikan pelayanan terbaik karena beberapa lulusan dari sekolah tersebut mendapat beasiswa di luar daerah Kepri untuk kuliah.

 

[ret]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews