Laut China Selatan Memanas! Kapal Induk Amerika Dekati Natuna, TNI AL Kerahkan 2 KRI

Laut China Selatan Memanas! Kapal Induk Amerika Dekati Natuna, TNI AL Kerahkan 2 KRI

USS John C Stennis dan beberapa kapal perang mendekati perairan Natuna. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Situasi di Laut China Selatan makin memanas setelah Amerika mengirimkan kapal induk dan armada tempur mereka. Bahkan, kapal induk Amerika Serikat (mother ship) dengan nomor lambung 74 mendekati perairan Natuna, Selasa (26/4/2016).

Jaraknya lebih kurang 5 nautical miles dari dari FPSO Platform Anoa Premier Oil Natuna dengan dikawal dengan kapal Tabir Fregat dengan jarak 1.3 NM dan helikopter jenis Black Hawk. Selain itu kapal induk ini juga dikawal pesawat fighter yang tidak sempat tertangkap kamera.

Komandan Pangkalan TNI AL Ranai, Kolonel Laut (P) Arif Badrudin mengatakan pihaknya sudah mengetahui hal tersebut. "Kami kawal kapal tersebut dengan KRI-STS 376 dan KRI SRI-352," ujar Arif, kepada batamnews.co.id, Rabu (27/4/2016).

Arif membenarkan jika kapal induk itu milik Amerika Serikat yang sedang melaksanakan misi FON (Freedom of Navigation). "Itu dari Amerika Serikat yang sedang melaksanakan operasi FON yang bertujuan untuk mencegah klaim berlebihan dari negara pantai," terangnya.

Keberadaan armada tempur canggih itu dilansir The Washington Post. Kapal induk Angkatan Laut AS USS John C Stennis sedang berlayar menuju ke Laut China Selatan.

Kapal ini didamping kapal penjelajah USS Mobile Ray dan kapal perusak USS Stockdale dan USS Chung-hoon. Demikian juru bicara Armada Pasifik AS Clay Doss.

Doss, kepada harian The Washington Post, mengatakan, bahwa kapal induk itu berlayar dalam tugas rutin di kawasan yang menjadi sengketa itu.

Dia menambahkan, angkatan laut AS akan secara reguler berpatroli di Laut China Selatan yang diperebutkan sejumlah negara ini.

Sejak Oktober tahun lalu, angkatan laut AS telah menggelar dua patroli di Laut China Selatan, termasuk yang dilakukan USS Lassen yang dipersenjatai misil berpemandu laser.

Saat itu, USS Lassen sempat berlayar di wilayah 12 mil laut yang diklaim China sebagai wilayah negeri itu.

Beijing berulang kali menyalahkan pemerintah AS sebagai penyebab militerisasi di kawasan yang diklaim Negeri Tirai Bambu tersebut.

Meski demikian, Pentagon bersikukuh kapal-kapal perang AS akan tetap berlayar di perairan itu karena selama ini dianggap sebagai perairan internasional.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews