BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sejumlah makam di sekitar Masjid Al Mardhotillah Jodoh, Batu Ampar, Kota Batam, diketahui sebagai makam keramat para tetua pejuang di Kepulauan Riau. Saat ini situs permakaman itu bakal terkena penggusuran.

Selain itu, permakaman tersebut, juga diyakini warga setempat sebagai makam para wali Islam dalam menyebarkan ajaran agama di Kepulauan Riau.

Pengusaha pemilik lahan, berencana menggusur masjid dan makam-makam para tetua tersebut.

“Bahaya kalau mau menggusur masjid. Kita makin terpinggirkan, mereka datang tidak punya apa-apa," ujar Edi mengungkapkan kegeramannya terkait rencana tersebut.

Edi, warga di kawasan Masjid Al Mardhotillah menunjukkan makam bersejarah. (Foto: Edo/Batamnews)

Pria 45 tahun tersebut juga mengutuk perbuatan orang yang telah lebih dahulu menggusur pemukiman yang berada di Bukit Tinggi Batuampar itu.

Kemudian pada sebuah makam di belakang masjid, pada dinding makam tersebut terdapat kisah sejarah bukit tersebut.

Tulisan tersebut ialah, menurut sejarah/ilham, Sultan Butu Sudi telah merubah namanya menjadi Sultan Laode, bisa merubah nama di tiap-tiap persinggahan, termasuk perdana menteri dan panglima-panglimanya ikut berubah.

Makam keramat yang berada di atas bukit yang telah dipotong. (Foto: Edo/Batamnews)

Dan tempat persinggahannya yang terakhir di seluruh pulau Batam dengan berubah namanya menjadi Syeh Abl Wahyu Mangku Alam Maya Manta Mana Ama Allah Ina Wal Islam. 

Maka dari itu, makam-makam para wali di seluruh pulau Batam dikenali dengan sembilan batang pohong kelapa.

Dan makam di bukit tersebut merupakan makam tertua, termasuk makan yang ada di sekitarnya.

[edo]