Kerusakan Lingkungan di Hari Bumi 2016

Tim 9 Dibentuk, Aktivitas Pengrusakan Lingkungan di Bengkong Masih Berlangsung

Tim 9 Dibentuk, Aktivitas Pengrusakan Lingkungan di Bengkong Masih Berlangsung

Kerusakan lingkungan akibat pemotongan bukit di Bengkong. (Foto: Iskandar/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aktivitas pengrusakan lingkungan di Tanjung Buntung, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepri, masih terus berlangsung. Padahal Pemerintah Kota Batam sudah membentuk Tim 9 untuk mengevaluasi permasalah lingkungan.

Aktivitas pemotongan bukit untuk kepentingan reklamasi itu bergerak tanpa henti. Puluhan kendaraan truk dan alat berat terlihat hilir mudik setiap jam.

Aktivitas ini bahkan membuat Puskesmas Kelurahan Tanjung Buntung, Kecamatan Bengkong, Batam, diselimuti debu. 

Pasalnya, lokasi pengerukan dan pengangkutan material reklamasi ini persis berada di belakang puskesmas tersebut.

"Tiap hari kami harus tutup pintu, kalau nggak debunya masuk ke ruangan," ujar Umri, Kepala Tata Usaha Puskesmas Tanjung Buntung, saat ditemui, Kamis (21/4/2016).

 

Puskesmas di Tanjung Buntung yang diselimuti debu aktivitas pengerukan bukit (Foto: Iskandar/Batamnews)

 

Umri mengatakan, keluhan ini sudah disampaikan Kepala Puskesmas sejak enam bulan yang lalu saat kunjungan Kepala Dinas Kesehatan mengunjungi puskesmas. Kemudian laporan juga telah ditembuskan pada Bapedalda Batam.

"Surat dan keluhan langsung sudah disampaikan, tapi hingga sekarang belum ada tanggapan. Hanya saja saat ini jalan di depan selalu disiram air," kata Umri yang mewakili Kepala Puskesmas yang kebetulan sedang sakit.

Menurut Umri, untuk standar pelayanan kesehatan kondisi seperti ini sangat tidak nyaman. "Ngga nyaman pastinya, lihatlah lantai setiap hari tebal dengan debu," paparnya sembari menunjukkan kondisi ruangan.

Ia menambahkan, walaupun dengan kondisi seperti serba tidak nyaman tetapi pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan dan tidak terlalu mengganggu. "Pelayanan tetap lancar dan tidak terlalu menggangu," ujarnya.

 

Sebuah truk tanah melintas di depan Puskesmas Tanjung Bengkong. (Foto: Iskandar/Batamnews)

 

Proses pengerukan lahan material tersebut sudah berjalan dua tahun. Selain mengganggu aktifitas puskesmas, kondisi lahan tempat pengerukan material tersebut sudah mulai menggangu lingkungan sekitar.

"Sudah parah mas, dulu bukit ini lebih tinggi dari rumah kami, sekarang lihat sendirilah. Kami takut kalau anak-anak main ke luar, jurangnya hampir 50 meter," ujar Tampubolon, warga yang tinggal di dekat lokasi galian dan puskesmas.

Sebelumnya Wali Kota Batam Rudi membentuk Tim 9 yang diketuai Sekda Kota Batam Agussahiman, serta anggota Bapedal Batam, Dinas KP2K Batam, Bappeda Batam, Dinas Perindag Batam, serta beberapa SKPD lainnya, untuk mengevaluasi permasalahan kerusakan lingkungan di Batam, terutama terkait reklamasi. 

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews