Editorial

Wali Kota, Bobi, dan Harga Sebuah Kejujuran

Wali Kota, Bobi, dan Harga Sebuah Kejujuran

Bobi Dian. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebuah video unggahan Bobi Dian S.T., M.Si., honorer Pemko Batam, membuat heboh. Bobi mengunggah dugaan kecurangan penerimaan Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas Tata Kota Batam.

Bobi kesal lalu menggunggah kekesalannya itu ke YouTube. Dengan cermat dan meyakinkan ia merekam serta membeberkan. 

Ia menceritakan perilaku pejabat di Distako dalam merekrut honorer dengan berbagai cara. Bahkan ia yang sudah bekerja 10 tahun, dan bergelar S2 disingkirkan dengan cara dipaksa menjadi sekuriti atau satpam rumah susun.

Belakangan Bobi mengetahui, penggantinya ternyata anak dan kerabat para pejabat di Distako.

Video unggahan Bobi ini membuat gempar. Bobi dengan dengan gaya yang meyakinkan merekam semua curhatnya di sebuah studio musik. 

 

Wali Kota Batam Rudi (Foto: Ist)

 

Apapun motivasi Bobi. Kesal digeser atau dijadikan sekuriti rumah susun meski bertitel S2, namun kita patut mengapresiasi keberaniannya. 

Bobi bertujuan agar semua publik tahu kesewenangan atasannya. Termasuk ia ingin mengadukan hal itu kepada Wali Kota Batam Rudi.

Bersama empat temannya, Bobi memberanikan diri membeberkan dugaan kecurangan tersebut. 

Barangkali permasalah honorer dan THL di Pemko Batam bukan itu saja. Hingga saat ini tercatat sekitar 4.000 honorer dan THL di Batam belum menerima gaji.

Defisit anggaran serta karut marut perekrutan honorer tersebut menjadi permasalah tersendiri. Ribuan honorer diduga direkrut secara ilegal. 

Salah satunya yang mencuat mengenai perekrutan Satpol PP Pemko Batam. Mereka tidak saja masuk secara ilegal, namun mengaku terpaksa harus memberi uang pelicin puluhan juta demi berstatus tenaga kontrak atau honorer. 

Video Bobi itu barangkali hanya puncak kekesalan terhadap karur marut honorer atau THL di Pemko Batam.

Reaksi Wali Kota Batam Rudi benar-benar di luar dugaan. Rudi yang mendapat kabar tersebut tampak kesal dan berang.

Setelah berita ini mencuat pada Minggu (10/4/2016), Senin, keesokan harinya, Rudi mengumpulkan sejumlah THL. Rudi mewanti-wanti para honorer dan THL tak meniru Bobi.

Rudi bahkan memecat Bobi dan sejumlah honorer lainnya terkait permasalah tersebut. Itu bisa jadi sebagai sinyal ancaman bagi yang lain bila berbuat yang sama.

Lalu Kepala Dinas Tata Kota Batam Asril tampak belum mendapat sanksi. Kabarnya, Asril dan pejabat lainnya di Distako bakal dikenakan sanksi administratif berupa mutasi.

Geser ke bawah untuk video

Rudi menilai Bobi telah mencoreng institusi atau lembaga pemerintah kota Batam. Sedangkan laporan Bobi terkait dugaan kecurangan dan kongkalingkong dalam penerimaan honorer dan THL di Pemko Batam tak kunjung tersentuh.

Rudi bahkan tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk Kepala Dinas Tata Kota Batam Asril. 

Apa yang dilakukan Bobi sebenarnya adalah sebuah kejujuran seorang pegawai yang resah terhadap kecurangan di depan matanya. Terlepas dari motivasi Bobi, namun tidak semua orang berani mengungkapkan kejujuran ke publik, apalagi hal itu mengancam sumber penghidupannya.

Bahkan Bobi dengan lantang dan sarkas membeberkan segalanya. Rasanya sulit bagi Bobi berbohong atas ucapannya tersebut. 

Seharusnya Rudi terlebih dahulu melakukan pemeriksaan atau penyelidikan terkait kejadian itu, tidak dengan langsung memecat. Rudi membuat keputusan emosional dan reaksional. 

Padahal belum tentu sepenuhnya Bobi salah atau menyalahi aturan. Bisa jadi, pada zaman teknologi canggih saat ini, lebih gampang berinteraksi melalui teknologi digital, daripada bertatap muka langsung.

Bukan mudah bertemu seorang wali kota, apalagi sekelas Bobi yang hanya seorang THL di sebuah dinas. Apalagi apa yang akan disampaikan Bobi adalah mengenai perangai buruk anak buah seorang wali kota.

Memang orang seperti Bobi sulit ditemukan. Barangkali hanya satu diantara sekian orang yang berani dengan terbuka mengungkapkan aspirasi.

Justru kita berharap muncul lagi Bobi-bobi lainnya yang berani berterus terang dengan tujuan memperbaiki tata kelola pemerintahan yang profesional. 

Terlepas dari itu semu, kejujuran itu memang mahal harganya. Bahkan Bobi harus membayarnya dengan kehilangan pekerjaan yang telah ia geluti selama 10 tahun, dan tempat ia mencari nafkah.

Bobi juga harus kehilangan gajinya yang berada di bawah UMK Batam. Namun Bobi akan selalu dikenang sebagai sosok yang setidaknya berani jujur. 

 

[snw]

VIDEO DARI BATAMNEWS :




Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews