Tagihan Air ATB Tiba-tiba Melonjak saat Penghuni Sedikit? Ini Alasannya

Tagihan Air ATB Tiba-tiba Melonjak saat Penghuni Sedikit? Ini Alasannya

Pelayanan pelanggan di Kantor ATB Batam. (Foto: Ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sejumlah pelanggan mengeluhkan tagihan yang tiba-tiba tinggi. Keluhan itu kerap masuk melalui kolom komentar media sosial PT  PT. Adhya Tirta Batam (ATB). Bahkan tagihan mereka terkadang mencapai dua kali lipat.

Bahkan jumlah tagihan bisa mencapai dua kali lipat. Apa yang terjadi?

Padahal sejak 2011, perusahaan air minum terbaik di Indonesia tersebut belum menaikan tarif. ATB masih memberlakukan harga jual berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Nomor 9 tahun 2011.

"Tagihan yang meningkat signifikan dipastikan bukan karena kenaikan tarif. Hal tersebut dikarenakan, ATB belum menaikan tarif sejak 2011. Tarif 2D untuk golongan Rumah Tangga masih Rp2.000/m3 untuk 10 m3 pertama," ujar Corporate Communication Manager ATB, Enriqo Moreno, rilis yang diterima batamnews.co.id, Rabu (2/3/2016).

Ia melanjutkan, kenaikan jumlah tagihan bisa melonjak akibat jumlah pemakaian air yang memang meningkat. Mungkin saja pelanggan tersebut sedang kedatangan kerabat atau sedang merenovasi rumah sehingga memerlukan air yang lebih banyak dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Tagihan tinggi juga bisa disebabkan oleh kebocoran pipa jaringan dalam pelanggan. Tagihan akibat kebocoran pipa jaringan dalam memang dibebankan kepada pelanggan, begitupula dengan perbaikannya. Sehingga saat ada kebocoran pipa jaringan dalam, otomatis tagihan air pelanggan pasti melonjak," ujarnya Enriqo.

Enriqo menuturkan, beberapa pelanggan juga ada yang mempertanyakan mengapa pelanggan ATB dengan jumlah anggota keluarga lebih sedikit justru membayar tagihan air lebih tinggi, dibanding dengan pelanggan yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih banyak.

"Memang ada yang menanyakan, kenapa kami yang hanya tinggal bertiga tagihan airnya bisa dua kali lipat lebih besar dari keluarga yang tinggal berlima. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan oleh kebiasaan menggunakan air. Bisa saja keluarga yang lebih banyak, menggunakan air dengan lebih bijak dibanding keluarga yang lebih sedikit," kata dia.

Ia mencontohkan, keluarga yang lebih kecil mungkin terus membuka keran saat ia sedang menggosok gigi, sementara keluarga dengan jumlah anggota lebih banyak menutup keran dulu saat sedang menggosok gigi dan baru membuka keran saat akan berkumur.

Selain itu, bisa juga karena sering mencuci kendaraan dengan keran maksimal, sementara keluarga yang satunya hanya mencuci kendaraan dengan menggunakan ember.

"Banyak faktor yang mempengaruhi tagihan tinggi. Salah satunya adalah budaya menggunakan air. Oleh karena itu, ayo kita lebih bijak lagi menggunakan air. Selain bisa menekan tagihan, juga untuk membantu menjaga ketahanan air baku di Batam lebih lama. Bila pelanggan merasa tagihan tidak sesuai, bisa datang langsung ke Kantor Pelayanan ATB untuk dilakukan pengeceka," tuturnya.

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews