Duh, Ibu Muda di Batam Ini Curhat Anaknya Usia 2,5 Tahun Babak Belur di Tempat Penitipan

Duh, Ibu Muda di Batam Ini Curhat  Anaknya Usia 2,5 Tahun Babak Belur di Tempat Penitipan

Dahi anak yang diduga jadi korban kekerasan di sebuah tempat penitipan anak. (Foto: Facebook)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Hat-hati saat menitipkan buah hati Anda di tempat penitipan. Jangan sampai terjadi seperti yang dialami seorang orangtua di Batam, Nancy Xu. Anaknya yang berusia 2,5 tahun babak belur dengan memar di dahi, benjol di pelipis, saat dijemput dari penitipan.

“Kejadian terakhir ini yang membuat saya putus asa, dan tidak tahan lagi atas perlakuan mereka terhadap anak saya, tepatnya 4 hari yang lalu,” ujar Nancy di sebuah grup Facebook seperti dikutip batamnews.co.id, Sabtu (26/2/2016).

Kejadian serupa sebenarnya, kata Nancy sudah kerap terjadi. Nancy mengatakan, anaknya tersebut dititipkan ke sebuah tempat penitipan anak di Komplek Perumahan Kintamani Sei Panas, Batam Centre.

 

Anak dua tahun yang mengalami memar di pelipis. (Foto: Facebook/Nancy)

 

Nancy terpaksa menitipkan anaknya karena selama ini ia harus bekerja dari Senin hingga Sabtu setiap harinya. “Alasannya anak saya jatuh di toilet, dan CCTV sedang rusak, jadi saya tidak bisa melihatnya,” ujar Nancy.

Menurut Nancy ia sudah 7 bulan menitipkan anak balitanya itu. Memang selama 7 bulan tersebut, ada beberapa kejadian yang pernah dialami anaknya yang membuatnya kesal.

“Awal dititip terlihat baik baik saja, dan Pengurus Penitipan tersebut (Ratna) terlihat sangat perhatian. Tapi 2 bulan setelah dititip muncul hal-hal yang tidak baik,” ujar dia.

Nancy menceritakan, suatu hari saat menjemput anaknya, ia melihat ada memar di tangan.

 "Ketika esoknya saya bertanya pada penjaga di sana, katanya, anak tersebut jatuh sendiri," ujar dia.

 

Memar di kaki. (Foto: Facebook/Nancy)

“Dikarenakan memar tidak terlalu besar, maka sayapun diam saja. Tidak lama setelah itu sering bermunculan memar-memar yang serupa,” ujar Nancy.

Padahal selama ini, saat dijaga, neneknya hal tersebut tak pernah terjadi. Pernah juga jari anaknya membiru, pengasuh pun beralasan, anaknya terjepit pintu.

“Dua bulan lalu, anak saya kembali pulang dengan memar di muka yang sangat membuat saya miris, bagian mata, alis dan pipinya ada luka memar hingga bengkak, saya sangat marah, dan meminta penjelasan dari mereka, kembali mereka minta maaf atas kelalaiannya dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam menjaga anak saya,” ujar Nancy. 

Pihak penitipan terkesan menutupi kejadian sebenarnya. Apalagi mereka juga menolak memperlihatkan rekaman CCTV.

 

Bentol di tangan. (Foto: Facebook/Nancy)

 

“Kejadian terakhir ini yang membuat saya putus asa, dan tidak tahan lagi atas perlakuan mereka terhadap anak saya, tepatnya 4 hari yang lalu, saat menjemput anak, kembali saya mendapatkan memar yang sangat besar pada dahi anak saya, benjolan yang biru hampir menghitam,” ujar dia.

Pihak penitipan kali ini beralasan anaknya jatuh di toilet. “Hati bunda mana yang tidak sakit melihat anaknya sendiri diperlakukan seperti itu, saya membayar mahal agar mereka dapat menjaga anak saya dengan baik saat saya bekerja, tapi bukannya anak saya tidak dijaga, malah diperlakukan seperti itu!” ujar Nancy.

Menurut Nancy, anaknya memang belum bisa berbahasa dengan lancar dan menjelaskan apa yang telah terjadi.

 

Tempat penitipan anak Nancy. (Foto: Facebook/Nancy)

 

“Sampai saat ini mereka tak ada yang mau bertanggungjawab, padahal uang penitipan saya bayar tiap bulannya tepat waktu, malah diambil di muka,” ujar dia.

Nancy mengaku sangat geram. Apalagi saat ini kondisi anaknya cukup menyedihkan hatinya, ada bekas luka memar di pelipis yang meninggalkan tanda.

“Saya sungguh menyesal telah menitipkan anak saya pada penitipan yang tidak bertanggungjawab ini, dan saya harap pengalaman saya ini dapat memberi pelajaran buat bunda-bunda yang lain agar lebih berhati-hati dalam menitipkan buah hati kita,” ujar Nancy.

 

Nancy Xu (Foto: Facebook)

 

Namun Nancy sepertinya belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian mengenai kekerasan terhadap anak tersebut. Beberapa netizen justru menyarankan agar Nancy melaporkan kasus tersebut ke polisi. 

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews