Begini Kronologi Warga Baloi Kolam Bongkar Plang Perusahaan PT Shelly

Begini Kronologi Warga Baloi Kolam Bongkar Plang Perusahaan PT Shelly

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Warga Dam Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau, tersulut emosi setelah sekelompok orang tak dikenal memasang sebuah plang di Kawasan Ruli tersebut, yang mengatas namakan "Lahan Ini Milik PT. Shelly Pratama" dengan luas lahan sekitar 27 HA.

Warga yang terkejut dengan pemasangan plang tersebut, langsung memprotes dan mencopot kembali plang yang mengatas namakan PT Shelly Pratama.

Seorang warga Ruli, Buk De kaget ketika mendengar suara ribut-ribut di luar rumahnya yang saat itu ia tengah memasak. Karena penasaran, ia pergi keluar untuk melihat keributan itu.

"Saya pikir ada apa, eh ternyata ada ribut-ribut di luar. Saya pasang sepatu dan langsung lari keluar," kata Bukde dengan nada yang masih emosi.

Sekelompok pria yang mendirikan sebuah plang mengatas namakan PT. Shelly Pratama. Di plang tersebut tertulis jika PT. Shelly Pratama pemiliki lahan seluas 27 hektar sejak tahun 1971. Dan telah memilik akta notaris sejak September 2014 lalu.

"Mereka mengaku ini lahan milik PT. Shelly Pratama, sebelumnya yang ada juga. Padahal saat kami demo, pemerintah bilang, ini hutan lindung dan tak ada pemilik," ujar wanita berambut keriting itu.

Antara warga dan sekelompok pria tak dikenal itu sempat terjadi adu mulut. Para ibu-ibu juga mencoba mengusir kelompok tersebut. Setelah terjadi perdebatan, kelompok pria itu pun memilih kabur dari lokasi.

"Mereka ada empat orang dan sepertinya mereka tahu kalau siang tak ada laki-laki disini karena bekerja. Tapi meski kami perempuan, kami tak bisa dizolimi, kami tetap akan berjuang," terang Bukde berapi-api, Kamis (25/2/2016) ditengah kerumunan warga.

Sementara itu, menurut Wakil RT setempat, Aidin Jamaludin yang kerap di sapa Pak Deo mengatakan, jika memang ingin menggusur kami, harus ada tempat yang layak dan jelas. Dari 10 RT yang ada seputaran Dam Baloi, terdapat 17.000 Kepala keluarga.

"Saya tidak takut, mau pindahkan kami asal jelas, disini ada 10 RT, dengan 17.000 kk," ujar Pak Deo.

Kemudian, Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, AKP Rianto, pihaknya mendapat laporan adanya kericuhan di Ruli Baloi Kolam antara warga dan sekelompok orang. Namun saat dirinya dan anggota polisi lainnya sampai, tak menemukan pihak yang dianggap menyebabkan kericuhan.

"Katanya ada yang menyerobot masuk dan mendirikan plang. Namun kabur setelah diusir warga," kata Rinato.

Untuk sementara ini, pihaknya akan mengamankan situasi dan mengamankan plang tersebut,"Kita masih mencari tau siapa orang yang tidak dikenal tersenut. Namun informasinya kelompok itu suruhan seseorang," uja Rianto.

 
[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews