BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Kampung Penagi di ujung Kota Ranai pada tahun 1940-an pernah di bom oleh pesawat tempur Jepang. Momen sejarah yang masih diingat para orang-orang tua di Ranai, Kabupaten Natuna. Kendati kini Penagi tetap eksis, namun harus 'merana' dengan segala ketertinggalannya.

Tak bisa dipungkiri, Kampung Penagi lah jantung Kota Ranai pada awalnya, namun berputar stagnan dan ditinggalkan. Banyak yang berharap daerah ini dijadikan lokasi wisata sejarah.

Jika dianalogikan, Penagi ibarat Kota Mati namun berpenghuni. Padahal di sebelahnya (Pelabuhan Penagi Baru) menjadi lokasi bongkar muat kapal, turun naiknya penumpang dan lalu-lalang warga.

Yang jadi pertanyaan, siapa yang sudi singgah ke Penagi? estetika nilai sejarahnya nampak tertutup kusamnya lokasi ini. Bahkan Kampung ini hanya jadi tempat onggokan sampah kapal-kapal nelayan Vietnam yang tertangkap melakukan illegal fishing oleh aparat.

Jalan Pering-Penagi saat ini sengaja dibuat dengan pola kiri-kanan laut, masyarakat masih menunggu rampungnya jalan tersebut. Apalagi pemandangan gunung Ranai bisa dinikmati di tengah hijaunya bakau-bakau yang ada di lokasi itu.

Tapi yang jelas, doa masyarakat Penagi, mudah-mudahan saja pemerintah sekitar bisa melihat potensi wisata sejarah sekaligus edukasi di perkampungan yang perlahan menua ini.

[sn]