Ini yang Menyebabkan 4 WNI Dicurigai Akan Bergabung ISIS

 Ini yang Menyebabkan 4 WNI Dicurigai Akan Bergabung ISIS

Personel polisi mengawal seorang terduga teroris. (Foto: Jim/Batamnews)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Empat orang warga negara Indonesia diamankan otoritas Singapura di Bandara Changi Singapura pada 19 Febuari 2016 pukul 17.00 waktu Singapura pada saat boarding dengan tujuan Suriah. Mereka diduga hendak bergabung dengan kelompok teroris ISIS.

Setelah dideportasi dari Singapura, keempat orang dipulangkan ke Indonesia melalui Batam. Setelah menjalani pemeriksaan sekitar 5 jam di Polresta Barelang.

Keempatnya bernama Muhammad Mufid Murtado (15), Mukhlis Khoirur Rofiq (23) yang berasal dari Bogor, lalu Untung Sugema (49)  berasal dari Bekasi dan satu orang lagi bernama Risno (28) berasal dari Purbalingga.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika mengatakan bahwa setelah mendapat limpahan keempat orang dari Imigrasi batam, kepolisian melakukan pemeriksaan dan mendata mereka.

"Kita sudah melakukan pendataan, mengambil sidik jari, foto, dan menginterogasi mereka," kata Kombes Pol Helmy Santika, saat dijumpai di Polresta Barelang, Minggu (21/2/2016).
 
"Setelah berkoordinasi dengan Densus, keempat orang ini akan dibawa ke Jakarta. Mungkin akan dilakukan pemeriksaan mendalam," ujar Helmy

Mereka akan diterbangkan melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam, menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan dikawal anggota Polresta Barelang, Gegana dan Densus 88. "Mereka akan diterbangkan mengunakan maskapai Garuda pukul 19.00 WIB malam ini, dengan 10 orang pengawal," kata Helmy.

Kapolresta Barelang mengatakan bahwa, ia tidak bisa menduga-duga dan mengatakan jika keempat orang tersebut teroris atau tergabung dengan ISIS. Tapi mereka dicurigai oleh pihak Singapura karena melihat rute perjalanan keempat orang tersebut.

Keempat terduga teroris itu telah pergi umroh sebanyak tiga kali dan itu diketahui dari paspor dan keterangan mereka. "Kalau sekedar umroh kan biasa saja, tidak perlu dicurigai," ujar Kombes Helmy.

Empat orang tersebut merupakan santri di Pesantren Ibnu Masud Tahfuzul Quran Yayasan Yatim Piatu yang beralamat di Jalan Kampung Jami RT 2/4 Ciapis, Bogor, Jawa Barat.

Pemilik Pesantren tersebut diketahui bernama Aman Abdurraman yang saat ini masih ditahan Nusakambangan, Cilicap.
 
(isk/edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews