Jokowi Minta Maaf ke Singapura Terkait Batam, Ini Sebabnya

Jokowi Minta Maaf ke Singapura Terkait Batam, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi (kiri) dan PM Singapura Lee Hsien Loong. (foto: ist/satpres)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan sudah mencium ketidakberesan persoalan di Batam terkait dualisme kewenangan di Batam. Padahal, banyak investor sudah berancang-ancang untuk menanamkan investasi besar di Batam. Atau yang sudah berinvestasi tetapi mengalami kendala.

Ia menyebutkan beberapa waktu lalu Presiden RI Joko Widodo memerintahkan dirinya untuk menemui Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Saat ini, investor di Singapura menunggu kepastian perundang-undangan, masalah pajak dan sebagainya agar mereka segera mungkin bisa masuk ke Indonesia.

"Presiden memohon maaf terkait Batam, ternyata permasalahan di Batam tidak sesederhana itu. Kita akan selesaikan secepatnya," ucap Luhut di Batam, Kamis (18/2/2016).

Pada pertengahan Januari lalu, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan juga sudah menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

Selain membahas rencana investasi, pertemuan antara Luhut dengan Balakrishnan didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membahas soal investasi, kendali ruang udara, dan implementasi kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Dia (Balakrishnan) banyak menanyakan soal ekonomi dan masalah kepastian yang akan pemerintah Indonesia berikan karena Singapura berencana meningkatkan nilai investasinya di Indonesia,” ujar Luhut usai pertemuan, Selasa (12/1/2016).
 
Balakrishnan mengatakan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Singapura menunjukkan minat investasi di Batam. Hal itu karena Singapura yang semakin padat. Ketersediaan lahan sudah semakin menipis sehingga Batam merupakan salah satu pilihan paling baik.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews