BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Saat ini kendaraaan roda empat maupun roda dua di Kota Batam jumlahnya bertambah banyak. Sehingga mulai menimbulkan kemacetan di saat jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

Tri Novianta Putra, Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam mengatakan, kendaraan yang masuk dari Jakarta atau principal yang masuk ke Batam itu konteksnya pedagangan antar pulau dan itu tidak di atur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2012.

"Yang diatur dalam PP 10 Tahun 2012 tidak boleh keluar dari Batam, nah inilah yang menyebabkan jumlah mobil tidak pernah berkurang malah bertambah tiap tahun, karena yang ada hanya masuk," ujar Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam, Tri Novianta Putra, usai jumpa pers, Rabu (10/2/2016).

Sambungnya, saat ini BP Batam sedang berkoordinasi dengan pembuat aturan, yakni Kementerian Koordinasi Perekonomian. Sementara yang ditakutkan pemerintah pusat mobil-mobil yang berada di Batam masuk ke daerah pabean.

"Seadainya mobil masuk ke daerah pabean bisa mempengaruhi mobil yang ada di daerah pabean, kan disini nggak bayar pajak barang dan lain-lain," kata Tri.

Ia menjelaskan, saat ini di Batam ada sembilan importir yang mengantongi izin. Importir yang dimaksud yakni importir yang mengimpor langsung mobil dari daerah asalnya seperti Jerman dan Jepang atau yang dikenal dengan mobil built up.

"Jumlah importir di Batam masih kecil dibanding jumlah prinsipal," ucapnya.

(isk)