Ini Penyesalan Syahbandar Natuna Usai Kapal Berpenumpang 68 Orang Tenggelam

Ini Penyesalan Syahbandar Natuna Usai Kapal Berpenumpang 68 Orang Tenggelam

Ilustrasi

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Kepala Pos Syahbandar Ranai, Sismawati menyesalkan insiden tenggelamnya kapal kayu KM Seluan Bahari yang membawa banyak penumpang. Menurutnya hal tersebut sangat dilarang dan menyalahi aturan.

"Kita menyesalkan kejadian ini. Padahal harusnya kapal-kapal dibawah 7 Gross Tonase itu pun kalau mau membawa penumpang harus ada laporan dan rekomendasi dari UPT Dinas Kelautan setempat, apalagi itu bukan kapal penumpang," kata Sismawati, kepada batamnews.co.id, Senin (7/2/2016).

Menurutnya selama ini hal-hal kecil seperti pengurusan surat izin, laporan berlayar atau membawa penumpang ini dianggap sepele selama ini oleh masyarakat. Entah itu karena  menggunakan transportasi kapal kayu yang dianggap sudah lumrah.

Dua orang korban yang dievakuasi Tim SAR Natuna. (Foto: Fox/Batamnews)

 

"Itu udah jelas melanggar aturan, kan sebenarnya bukan kapal khusus penumpang. Sangat berbahaya bagi keselamatan. Banyak kejadian serupa selama ini," kata Sismawati.

Menurutnya, dengan kejadian ini, para pemilik kapal khususnya yang berukuran kecil dibawah 7 GT pun harus punya tanggungjawab sosial dalam melakukan berbagai aktivitas di laut. Terutama jika hal itu berisiko dan bisa merugikan banyak orang.

"Kita kan pastinya nggak bakal tahu berapa jumlah riil orang yang diangkut. Catatan jam berapa berangkat dengan identitas penumpang. 

Pas kejadian ini, Nama-nama baru didata setelah dievakuasi dan sampai di Pos Syahbandar Sedanau, baru didata satu-satu," ujar Sismawati.

Pelaporan dan izin-izin berlayar untuk kapal kecil ini agar mereka bisa mendapat rekomendasi dari instansi terkait, khususnya jika membawa penumpang. 

Otomatis rekomendasi baru bisa keluar jika sudah memenuhi berbagai aspek, seperti jumlah pelampung, kapasitas kapal dan lainnya untuk keselamatan penumpang dan awak kapal.

Kapal bermuatan 68 orang termasuk ABK itu tenggelam di perairan Sedanau, Natuna, kemarin.

Diduga kapal kelebihan muatan setelah diisi cengkeh sepeda motor serta barang-barang lainnya. Saat ini masih ada 3 orang lagi korban hilang, dua diantaranya anak kembar berusia empat tahun.

 

[fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews