Badan Pesawat Garuda Tergores di Bandara Kualanamu Medan

 Badan Pesawat Garuda Tergores di Bandara Kualanamu Medan

Pesawat Garuda yang mengalami insiden di Bandara Kualanamu Medan.

Medan - Insiden terjadi di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Pesawat Garuda Indonesia (GI) ATR72-600 tujuan Bandara Gunung Sitoli, Kepulauan Nias diduga tergores di parkir Apron Y-18 Kualanamu International Airprot (KNIA). Akibatnya, badan pesawat mengalami lecet pada bagian belakang.

Mengetahui lecetnya badan bagian belakang pesawat GI itu, manajemen Garuda Indonesia melaporkan sekaligus meminta surat izin menayangkan reka ulang CCTV pada bagian parkir Apron Y-18 ke Airport Duty Manager di lantai 2 KNIA untuk ditindaklanjuti.

Operation Garuda Indonesia, M Eric Harahap yang ditemui di Kantor Airport Duty Manager Selasaa (30/12/2014) sore,mengatakan badan pesawat Garuda yang parkir di Apron Y-18 diketahui tergores lecet pada, Senin (29/12) oleh petugas Avsev.

Namun, baru diketahui oleh pihak manajemen, Selasa (30/12) pagi, sehingga manajemen melayangkan surat permohonan untuk melihat kronologis sebenarnya pesawat GI itu tergores oleh benda apa. "Lecetnya kami lihat model tersenggol. Makanya kami buat surat untuk meminta buka reka ulang rekaman CCTV. Karena kami enggak tau bagaimana sebenarnya kejadiannya, taunya baru tadi pagi, pesawatnya sebesar Wings, model pakai baling-baling," terangnya saat ditemui di ruang OIC lantai II Bandara Kualanamu.

Seperti tertulis dalam surat permintaan dari Garuda Indonesia, bahwa sehubungan dengan adanya Scratch pada fuselage pesawat ATR72-600, hingga saat ini belum dapat menemukan penyebabnya. "Kami mohon kepada pihak OIC untuk memberikan penayangan reka ulang rekaman CCTV, untuk mengetahui penyebabnya. Sekaligus untuk keperluan investigasi terkait insiden itu," ungkapnya.

Dikatakannya, goresan badan bagian belakang persis dekat ekor pesawat diperkirakan sepanjang 15 sentimeter (cm). "Cuma karena itu di badan bagian belakang pesawat, jadi tidak bisa diganti seukuran itu aja, tetapi harus komplit, makanya harganya bisa sampai miliaran rupiah kerugian akibat lecetnya itu. Makanya ini kita perlu diinvestigasi dulu, apa penyebabnya," jelasnya.

Sementara itu, Airport Duty Manager KNIA, Jasirin mengatakan pengaduan dari pihak Garuda Indonesia sedang diproses pihak manajemen PT Angkasa Pura II KNIA untuk mengetahui penyebab tergoresnya badan bagian belakang pesawat itu. (kh)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews