BATAMNEWS.CO.ID - Polisi masih mencurigai mengenai adanya indikasi sianida di tubuh Jessica Kumala Wongso. Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin itu sempat menjalani pemeriksaan.

Tim dokter wanita memeriksa sekujur tubuh Jessica untuk menemukan sisa atau bekas luka akibat iritasi sianida.

Namun hasilnya nihil. Tim dokter tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan.

Kendati demikian, hal tersebut tak menyurutkan niat penyidik menetapkan Jessica sebagai tersangka utama pembunuhan.

Pemeriksaan itu dilakukan setelah Jessica ditangkap tim Subdit Jatanras di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, pada Sabtu pagi, (30/1/2016).

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombea Musyafak menuturkan pemeriksaan dilakukan dokter Riris. 

Semula sempat ada ditemukan bekas luka, namun bukan karena sianida namun luka lama.

Luka itu seperti bekas luka di bagian lutut kiri Jessica. Dokter tak curiga karena di sana ada jaringan psikiatrik.

Informasinya, luka itu akibat jatuh dari tangga pada 2013 dan pengobatan dilakukan di Australia.

Ada juga tanda berupa bekas namun ternyata bekas gigitan nyamuk.

Pemeriksaan itu untuk membuktikan ada tidaknya bekas sianida yang tertinggal. Pasalnya, penyidik sempat curiga celana yang dibuang Jessica meninggalkan bekas sianida, namun keburu dibuang Jessica.

Sejauh ini pihak kepolisian sudah yakin dengan sejumlah bukti dan keterangan sejumlah saksi, kendati tidak ada bekas-bekas sianida yang tertinggal di tubuh atau pakaian Jessica sebagai bukti kuat pembuktian.

Jessica terancam hukuman mati setelah dituduh melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna. Ia diduga sebagai pelaku penabur racun di es kopi vietnam yang diteguk Mirna di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

[snw]