BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta  - Presenter Indra Bekti sedang mengalami persoalan pelik. Dia dilaporkan ke polisi atas dugaan melakukan tindakan asusila kepada sesama jenis.

Sang pelapor diketahui merupakan aktor pendatang baru, sinetron FTV bernama Gigih Arsanofa.

Indra Bekti langsung membantah kabar yang menyebutkan dirinya sering mengajak Lalu Gigih Arsanofa berhubungan badan. Sebelumnya, tudingan itu dilontarkan kubu Arsanofa melalui sang kuasa hukum Gading Satria Nainggolan.

“Aku hanya mau kasih tahu, berita itu tidak benar dan takut hanya untuk kepentingan pribadi, untuk setingan pihak tertentu,” demikian pesan tertulis Indra yang beredar di kalangan wartawan, Kamis (28/1).

Di sisi lain, pihak Arsanofa tak risau dengan bantahan aktor tersebut. Gading malah siap membeberkan bukti dugaan pelecehan yang dilakukan Indra pada Gigih.

Bahkan saat ini rekaman pembicaraan yang diduga dilakukan mereka berdua beredar luas. Rekaman yang mirip dengan suara Indra tersebut berisi percakapan di telepon dengan seorang pria, yang juga mirip suara Gigih. Belum diketahui asal rekaman tersebut dan keasliannya.

Dalam rekaman tersebut, Indra meminta agar Gigih tidak membongkar hubungan terlarang tersebut kepada media dan segera mencabut laporannya ke Polda Metro Jaya. Indra tak mau istrinya, Aldilla Jelita dan keluarga besarnya sampai tahu masalah tersebut.

Berikut beberapa isi percakapan yang diduga Indra Bekti (B) dan Gigih (G) di telepon yang beredar luas:

B: Emang benar?

G: Apanya?

B: Ya itu laporannya,

G: Kalau Kak Indra merasa nggak salah ngapain takut sih?

B: Maksudnya emang benaran kamu ngelaporan itu?

G: Menurut Kak Indra sendiri gimana? Misalnya, gini saja kalau Kak Indra merasa nggak salah ngapain takut?

B: Tapi nggak perlu, aku nggak mau sampai seperti ini. Sampai kesitu-situ gitu loh. Nanti infotaiment (ngejar-red) segala macem gitu. Ini masuk ke polisi soalnya. Memang kamu benar, begitu (melapor)? Kenapa?

G: Makanya sekarang poinnya kalau Kak Indra merasa nggak salah, ngapain takut kakak?

B: I know, tapi, kita kan baik-baik saja, kalau memang cara aku salah ya yang mungkin yang waktu itu kamu nggak mau ya sudah. Berarti, kalau misalnya kamu mau pulang ke Lombok, ya sudah aku bayarin, tapi jangan beginilah. Aku nggak mau ada laporan itu. Kamu mau dikenal dengan cara seperti ini? Jangan dong!

G: Aku pengin yang sederhana saja sih, kehidupan. Gitu doang,

B: Ya sudah, tapi berarti nggak usah ada kisah itu. Karena nama kamu juga nanti bakal tercemar juga. Maksudnya ada apa ini? Orang jadi bertanya, jadi kasus, aduh jadi panjang deh. Mending kalau memang kamu benar-benar mau sederhana ya sudah, apa yang aku bisa bantu, apa yang kamu bisa bantu, biar kita saling bantu saja. Tulus deh, nggak perlu harus ada yang gitu-gitu. Dibatalin saja apa yang kamu mau lakukan ini, sudah deh.

(ind/bbs/jpnn)