Rossi: Musim 2015, Aku Merasa 100 Persen

Rossi: Musim 2015, Aku Merasa 100 Persen

Valentino Rossi

Bagi Valentino Rossi, tahun 2014 menjadi musim yang penting. Saat itu ia mengaku sempat menghadapi persimpangan dalam kariernya. Setelah memilih satu arah, rider Movistar Yamaha itu menegaskan dirinya kini berada dalam kondisi terbaik.

Di akhir musim 2014 Rossi menempati posisi dua klasemen akhir pebalap dengan 295 poin. Meskipun ada 67 angka yang memisahkan dirinya dengan Marc Marquez sang kampiun, yang tampil dominan tahun ini, hasil itu tetap jadi capaian tersendiri untuk Rossi.

Untuk Rossi, yang berkecimpung di kelas primer balapan motor grand prix sejak tahun 2000, tahun 2014 menjadi momen ia kembali tampil kompetitif. Ini bukan perkara mudah mengingat dalam perjalanan kariernya ia harus terus beradaptasi dari tahun ke tahun.

"Buatku, ya. Sulit dikatakan, tapi tahun ini aku sudah bekerja amat keras sampai ke detil-detil terkecil,"sahut Rossi ketika ditanya apakah saat ini ia merasa berada dalam kondisi terbaiknya, seperti dikutip Autosport.

"Segalanya sudah berubah. Pertama-tama, rivalku sudah berubah--kini mereka lebih muda dan lebih tangguh dibandingkan dengan di masa lalu. Aku lebih tua, tapi aku merasa dalam kondisi 100 persen.

"Motornya sudah berubah, ban dan sistem elektronikanya telah banyak berubah, dan terutama cara mengendarai motornya sudah banyak berubah dalam 10 tahun terakhir. Tapi aku suka terus meningkatkan diri, itu bagian dari permainannya," paparnya.

Di akhir tahun 2013, Rossi sempat mencanangkan enam balapan awal musim 2014 menjadi penentu masa depannya di MotoGP. Pada prosesnya capaian tahun ini pun membuat Rossi bangga, puas, dan tampak cukup optimistis menyibak musim-musim berikutnya.

"Secara khusus itu merupakan sebuah musim yang bagus karena aku bisa meningkatkan kecepatan dan hasil dibandingkan tahun lalu. Itu merupakan target yang amat penting buatku karena aku mesti memutuskan lanjut atau berhenti. (Tahun 2014) Ini merupakan sebuah tahun yang amat aku nikmati. Aku menjalani amat banyak balapan bagus dan duel-duel seru," beber Rossi.

Sementara, rekan setimnya, Lorenzo juga menyatakan keyakinan. Menuntaskan musim di posisi tiga klasemen akhir jadi raihan terburuk Jorge Lorenzo di kelas MotoGP. Tapi dia optimistis akan oke di 2015, berbekal hasil bagus di penghujung musim ini.

Finis di posisi tiga membuat Tahun 2014 menjadi musim terburuk Lorenzo sejak dia terjun ke kelas MotoGP di 2008. Tak pernah sebelumnya rider asal Spanyol itu menuntaskan musim di luar dua besar.

Bukan cuma kalah telak dari Marc Marquez yang jadi juara dunia, Lorenzo bahkan harus mengakui keunggulan dari rekan setimnya, Valentino Rossi.

Setelah mengawali musim dengan crash di Qatar, dia melanjutkannya dengan serangkaian penampilan yang jauh dari mengesankan: melakukan jump start di Texas dan gagal jadi juara sampai menjalani seri ke-14 di Aragon.

Akhir musim 2014 sebenarnya menjadi periode yang positif buat Lorenzo, di mana dia meraih dua kemenangan di lima race terakhir - juga sembilan podium dalam 10 balapan penutup. Fakta itulah yang membuat dia menyimpan keyakinan akan bisa langsung dapat hasil bagus di awal musim 2015 nanti.

"Sejak di Sachsenring saya selalu berada di atas podium kecuali di Valencia (gagal finis) dan itu merupakan sinyal yang bagus untuk memulai musim 2015," sahut Lorenzo dalam wawancaranya dengan MCN.

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews