BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Siapa yang menaruh racun sianida di kopi Wayan Mirna Salihin (27) saat minum kopi di Olivier Cafe, Grand Indonesia, semakin terang. Polisi sudah melakukan serangkaian penyelidikan. 

Hasil Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri memastikan kopi yang diminum Mirna mengandung sianida.

Bukan hanya kopi Mirna yang mengandung sianida, lambung Mirna berdasarkan hasil autopsi juga mengandung sianida. Tetapi kopi lainnya di kafe tersebut serta empedu dan hati Mirna tidak mengandung sianida.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menegaskan, sianida masuk kedalam tubuh Mirna melalui kopi yang diminumnya.

"Yang pasti, sianida masuk ke dalam tubuh Mirna melalui kopi," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.

Krishna juga menyebut, zat sianida baru ditaruh oleh pelaku saat gelas kopi sudah berada di meja. Artinya, kopi itu mengandung racun setelah diracik barista dan kemudian ditaruh di atas meja. "TKP hanya satu tempat itu (Cafe Olivier)," ujarnya.

Dari sejumlah fakta selama proses rekonstruksi, kopi itu sudah berada di atas meja sebelum Mirna dan temannya, Hani datang. Sebelumnya, seorang teman Mirna, Jessica sudah berada di meja lengkap dengan tiga minuman yang dipesannya, termasuk gelas yang mengandung sianida beracun.
Sebelumnya, Mirna diduga meninggal dunia usai meminum es kopi Vietnamese di Olivier Cafe, Grand Indonesia Mall, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016 lalu. Minuman tersebut diduga mengandung zat korosif yang menyebabkan Mirna kejang dan mulutnya berbusa.

Diketahui Mirna datang ke kafe tersebut bersama dengan dua rekannya, yaitu J alias S dan H. Keduanya sempat meminta bantuan pelayan kafe untuk membawa Mirna ke klinik terdekat yang berada di area mal tersebut.

Mirna kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, setelah mendapat pertolongan pertama di klinik mal. Namun, tidak lama tiba di RS Abdi Waluyo, Mirna dinyatakan meninggal dunia.

sumber: viva.co.id

[snw]