Brigadir Polisi di Mamuju Ini Dapat Penghargaan PBB, Begini Kisahnya

Brigadir Polisi di Mamuju Ini Dapat Penghargaan PBB, Begini Kisahnya

BATAMNEWS.CO.ID, Sulbar - Brigadir Pieter A Paembonan kaget setelah mendapatkan penghargaan dari UNICEF. Ide Pieter membangun program "gerakan kembali bersekolah" dianggap brillian. 

Bayangkan saja, anggota Babinkamtibmas Polsek Kaluku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) itu, sanggup  mengumpulkan 756 anak asuh hanya dalam 2 tahun.

Panggilan hati Pieter membuat ia berbuat demikian. Hatinya tersentuh untuk terjun ke pendidikan setelah menyadari tingginya angka putus sekolah di kabupaten terluar Sulawesi Selatan dan Barat itu. 

Ia berpikir, mereka yang putus sekolah, berpeluang menjadi pelaku kejahatan. 

Lagi pula, Pieter iba melihat mereka yang putus sekolah.


"Mereka adalah generasi bangsa yang harus kita jaga dan selamatkan. Jika mereka tak bersekolah tentunya mudah terpengaruh dengan kelompok kelompok kejahatan," ucap Pieter di Makassar, Sabtu (16/1/2016).

Pieter mengumpulkan alasan mereka yang putus sekolah. Diantaranya masalah klasik yakni kesulitan ekonomi, dan anggapan anak sudah bisa bekerja membantu orangtua.

“Ada yang sudah tak mau sekolah, kesulitan ekonomi, dan ada yang tak mau itu dikarenakan anak sudah mampu bekerja membantu orangtua," kata Pieter.

Pieter menuturkan, ia mengasuh 25 anak pada tahun pertama menjalankan program kemanusiaan tersebut pada 2014. Jumlah itu bertambah puluhan kali lipat pada 2015. 

Pada tahun ini, ia menargetkan 1.000 anak bisa bersekolah kembali. Sumber dana pendidikan berasal dari kantong pribadinya dan teman-temannya serta dana bantuan operasional sekolah (BOS).

"Program ini pun kami terapkan dengan memanfaatkan dana BOS serta dana pribadi anggota-anggota Babinkamtibmas yang diberikan secara sukarela, dengan memotong gajinya tiap bulan sebesar Rp 50 ribu. 

Dana itu yang dikumpulkan untuk membantu anak asuh kami untuk melanjutkan sekolah yang telah putus jalan sebelumnya," Pieter menjelaskan.

Seperti dikutip dari liputan6.com, setelah 2 tahun menjalankan program kemanusiaan itu, kiprah Pieter dilirik lembaga dunia UNICEF. Lembaga bidang pendidikan anak-anak itu mengajaknya untuk studi banding ke Jepang. 

Ia berharap ilmu yang didapatnya nanti bisa semakin memantapkan program gerakan kembali bersekolah di Mamuju.

"Kami juga tak mengira, UNICEF melirik program yang kami jalankan untuk menyelamatkan anak putus sekolah di Mamuju, dan saya pribadi dibawa UNICEF ke Jepang untuk studi banding sekaligus menimba ilmu. Selanjutnya, apa yang didapatkan dari hasil studi banding lalu dikembangkan kembali di Mamuju, khususnya dalam memantapkan program gerakan kembali bersekolah," ucap Pieter.


[snw]
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews