Distribusi Pangan Menjadi Persoalan Besar yang Diawasi KPPU

Distribusi Pangan Menjadi Persoalan Besar yang Diawasi KPPU

Jumpa pers KPPU di Batam. (foto: iskandar)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tahun 2016, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan memfokuskan pada persaingan distribusi pangan. Sebab, tahun 2015 permasalahan distribusi pangan menjadi persoalan besar.

Terbukti, pada 2015 permasalahan yang berkembang dan sering muncul yakni seperti kelangkaan daging sapi, beras hingga kartel ban.

Presiden RI Joko Widodo berapa kali mengundang KPPU secara khusus untuk membahas dugaan kartel daging sapi di Jabodetabek. Selain itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun beberapa kali memanggil komisioner KPPU untuk membahas permasalahan pangan saat ini.

Wakil Ketua KPPU Syaranie mengatakan, tahun 2016 bakal ditandai dengan beragam perubahan, persaingan dan tantangan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Kondisi seperti ini tidak hanya dihadapi oleh sesama bangsa sendiri, tetapi juga antar bangsa," ujar Syaranie, saat jumpa pers dikantor KPPU Batam, Kamis (14/1/2016).

Menurut Syaranie pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang baru dimulai, menjadi ujian dan cobaan bagi bangsa Indonesia apakah mampu bersaing dalam pasar Asean yang menuntut peningkatan produktivitas dan kinerja dalam berbagai sektor.

Selain itu, sambung Syaranie, berdasarkan laporan peringkat daya saing 2015-2016 yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia, negara Indonesia menduduki peringkat ke-37 dari 140 negara. "Peringkat tersebut turun tiga peringkat dari tahun lalu," ujarnya.

Namun, lanjut Syaranie, kelembagaan KPPU hingga saat ini masih menjadi persoalan. Beberapa waktu lalu Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Crisnandi memberikan dukungan dan akan membawa persoalan kelembagaan ini ke Presiden dan Wakil Presiden.

Ia menambahkan, selain permasalahan pangan, KPPU tidak pernah menyetujui keputusan Menteri Perhubungan terkait harga batas bawah tiket pesawat.

"Kalau dikatakan bahwa banyak pesawat murah dan jatuh, pilot narkoba, itu semua tidak ada kaitannya dengan harga tiket," ujar Syaranie.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews