Ini Kronologi Lengkap Serangan Teroris di Thamrin

Ini Kronologi Lengkap Serangan Teroris di Thamrin

Suasana di kawasan Sarinah saat serangan teroris. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Ledakan bom atau granat disertai aksi tembak menembak di Jalan Thamrin yang merupakan jantung Jakarta, langsung menjadi perhatian dunia.

Kemarin, sekitar pukul 10.30 WIB, jantung Kota Jakarta dikejutkan sebuah ledakan. Datangnya dari dalam Starbucks Coffee yang berada di Jalan Thamrin, sebelah Gedung Jakarta Theatre. Saat itu satu terduga pelaku teror masuk ke dalam dan langsung melakukan aksi bom bunuh diri.

Sontak pengunjung Starbucks ketakutan, mereka berhamburan keluar sambil menangis dan berteriak minta tolong. Ada yang keluar dengan berlumuran darah. Tak berselang lama, terdengar beberapa kali suara tembakan. Ternyata ada dua orang pelaku yang berada di area parkir bagian depan Starbucks. Mereka menembak pengunjung yang keluar dari Starbucks. Dua warga negara asing jadi korban, salah satunya langsung tewas. WNA itu kemudian diketahui berasal dari Kanada.
 
Di tengah kepanikan, suara ledakan kembali terdengar. Sumbernya dari pos polisi yang berada di seberang Gedung Sarinah, tak jauh dari Starbucks. Tiga orang tergelatak, tewas berlumuran darah. Ternyata ada tim kedua dari pelaku teror yang menyerang pos polisi Sarinah dengan melakukan aksi bom bunuh diri. Di dalam pos tersebut ada seorang polisi, beruntung dia masih bisa diselamatkan meski mengalami luka cukup parah di sekujur tubuhnya.

Suasana semakin mencekam ketika warga berkerumun mendekat ke arah pos polisi tersebut. Ternyata ada salah satu pelaku berbaur dengan masyarakat. Dengan tenang pria berbaju hitam dan menggunakan topi langsung mengeluarkan sebuah pistol revolver. Dia mengarahkan pistolnya ke kerumunan warga. Terdengar beberapa kali suara letusan pistol. Polisi yang semula berencana mengamankan aksi demonstrasi bergerak menuju lokasi kejadian. baku tembak tak terelakkan.

"Saat itu anggota baku tembak di Sarinah, anggota Polres Jakarta Pusat 4 orang ditembak, ada kena kaki dan perut," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Istana Negara, kemarin.

Warga masyarakat yang berada di sekitar lokasi diarahkan menjauh menuju Jalan Sabang. Polisi masih terlibat baku tembak selama lebih kurang 15 menit. Pelaku penembakan mengarah ke depan Starbucks. Di sana ada anggota Polair, AKPB Untung Sangaji yang kebetulan sedang berada di lokasi kejadian. Dia ikut terlibat dalam baku tembak. Mengetahui dua pelaku bersembunyi di belakang sebuah mobil di parkiran Starbucks, Untung menembak ke arah dada dan kaki mereka. Sesaat kemudian bom berbentuk granat rakitan jatuh dari tangan pelaku, kemudian meledak. Ketika mendekat, dua pelaku sudah tak bernyawa.

Suasana masih mencekam meski baku tembak mereda. Polisi kembali menyisiri Starbucks dan Pospol Sarinah. Selain itu, petugas Jihandak Brimob, Sabara, dan Kodam, mengepung lokasi untuk memastikan lokasi aman. Selain itu, setiap lantai Gedung Jaya dan Gedung Cakrawala disisir. Dari penyisiran diamankan 5 bom kecil sebesar kepalan tangan atau kita sebut granat tangan rakitan dan satu lagi sebesar kaleng biskuit.

Sekitar pukul 15.00 WIB, keadaan kembali normal setelah sebelumnya mencekam. Aksi teror itu bisa dilumpuhkan dalam waktu empat jam. "Kita bisa mengatasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, hanya 4 jam maksimal, dan normal kembali. Apresiasi untuk jajaran kepolisian," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Kapolda Tito menyatakan, otak di balik aksi teror di kawasan Sarinah, sudah diketahui. Sosok tersebut diyakini masih terkait dengan kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Dia adalah Bahrun Naim. Bahrun diyakini memiliki ambisi besar untuk merebut kepercayaan dari pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Bagdadi untuk memimpin kawasan Asia Tenggara.
 
(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews