ATB: Air Baku di Dam Duriangkang Tak Kunjung Bertambah

ATB: Air Baku di Dam Duriangkang Tak Kunjung Bertambah

Dam Mukakuning salah satu dam yang menjadi andalan PT ATB dalam memproduksi air bersih. (Foto: Ist/ATB)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Curah hujan yang meningkat beberapa minggu terakhir, membuat air baku di lima dam yang ada di Pulau Batam bertambah cukup signifikan. Dam Sei Harapan mengalami penambahan air baku yang paling terlihat. 

Bila saat El Nino lalu Dam Sei Harapan mengalami penyusutan hingga 3,85 meter, kini air baku di dam tersebut surplus hingga 0,9 meter dari titik normal.

Itu makanya sejak akhir Desember 2015, PT. Adhya Tirta Batam (ATB) tidak lagi memberlakukan penggiliran suplai air (water rationing) karena debit air baku di Dam Sei Harapan sudah mencukupi untuk diproduksi dan didistribusikan kepada pelanggan secara normal, seperti sebelum El Nino melanda.

“Water rationing yang dijalankan ATB sekitar tiga bulan tersebut cukup membantu mengembalikan kapasitas air baku di Dam Sei Harapan ke titik normal. Meski demikian, empat dam lain di Pulau Batam, masih mengalami penyusutan,” ujar Corporate Communication Manager ATB Enriqo Moreno dalam rilis yang diterima batamnews.co.id, Selasa (11/1).

Ia melanjutkan, Dam Nongsa masih mengalami penyusutan sekitar 3,31 meter, Dam Sei Ladi mengalami penyusutan 2,25 meter, dam Mukakuning menyusut 2,15 meter, dan Dam Duriangkang yang menjadi andalan air baku di Batam mengalami penyusutan air baku sekitar 2,16 meter. 

“Air baku di Dam Mukkauning juga bertambah cukup signifikan dibanding El Nino lalu. Saat musim kering melanda Batam, penyusutan air baku di Dam Mukakuning sempat mencapai 3,39 meter, namun seiring intensitas hujan yang bertambah, air baku di Dam Mukakuning juga ikut bertambah,” ujarnya.

Ia menuturkan, air baku dam yang masih sangat mengkhawatirkan adalah Nongsa Air baku di Dam Nongsa masih menyusut di atas tiga meter. Saat ini ATB hanya mampu memproduksi air sekitar 28 liter/detik dari dam tersebut. ATB belum bisa memproduksi air dengan kapasitas normal dari Dam Nongsa.

“Namun wilayah suplai Nongsa bisa dibantu dari Duriangkang. Nah masalahnya air baku Dam Duriangkang juga masih menyusut cukup signifikan. Saat ini, air baku Dam Duriangkang masih menyusut sekitar 2,16 meter. Hujan yang cukup deras beberapa waktu terakhir tidak terlalu berdampak pada penambahan air baku di Dam Duriangkang,” tuturnya.

Oleh karena itu, Enriqo mengimbau, agar pelanggan tetap berhemat menggunakan air bersih. Apalagi Dam Duriangkang merupakan dam andalan ATB. Hampir 70 persen suplai air di Pulau Batam dialirkan dari Duriangkang, mulai daeri daerah Batam Centre, Sukajadi, hingga Bengkong dan Tanjung Sengkuang.

“Sebelum krisis air seperti beberapa waktu lalu, kami kembali mengingatkan agar pelanggan tetap menghemat air, gunakan air dengan bijak. Ingat air baku Batam sangat terbatas dan hanya mengadalkan air hujan yang ditampung di lima dam,” tutup Enriqo.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews