Kim Jong Un: Bom Hindrogen untuk Hadapi Bom Nuklir Amerika

Kim Jong Un: Bom Hindrogen untuk Hadapi Bom Nuklir Amerika

Kim Jong Un

BATAMNEWS.CO.ID, Korut - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya melakukan uji coba bom hidrogen sebagai langkah pertahanan diri melawan ancaman perang nuklir Amerika Serikat, dan punya hak melakukannya tanpa dikritik, menurut keterangan Kantor Berita KCNA, Minggu (10/1).

Tes bom nuklir hari Rabu lalu, yang keempat oleh Korea Utara, membuat marah Amerika dan Tiongkok, yang tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya. Meksipun demikian, pemerintah Amerika dan para pakar senjata meragukan klaim Korut bahwa yang dites itu merupakan sebuah bom hidrogen.

"Uji coba bom hidrogen DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) adalah sebuah langkah membela diri untuk mempertahankan perdamaian di Semenanjung Korea dan keamanan regional dari bahaya perang nuklir yang disebabkan oleh para imperialis pimpinan AS," tulis KCNA mengutip Kim.

"Ini merupakan hak yang sah dari sebuah negara berdaulat, dan tindakan wajar yang tak bisa dikritik seorangpun."

Amerika mengatakan tidak menyimpan senjata nuklir di Korea Selatan, namun telah memulai perundingan untuk mengerahkan "senjata-senjata strategis" di Semenanjung Korea menyusul uji coba bom tersebut.

Menurut sejumlah pemberitaan, senjata strategis dimaksud kemungkinan adalah pesawat-pesawat pembom B-2 dan B-52 yang bisa membawa peluru nuklir, dan kapal selam bertenaga nuklir.

Menurut para pakar, uji coba bom Korut yang menimbulkan guncangan 5,1 Skala Richter terlalu kecil untuk ukuran bom hidrogen. Uji coba itu dilakukan sebagai tahapan menuju pertemuan umum Partai Pekerja yang berkuasa, yang pertama sejak tahun 1980.

Kim juga mengatakan pentingnya pemilihan waktu uji coba itu di tahun kongres partai, "yang akan menjadi titik balik bersejarah dalam menuntaskan semangat revolusioner Juche."

Juche adalah ideologi Korut yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem, dicetuskan oleh pendiri bangsa dan kakek pemimpin sekarang, Kim Il Sung.

KCNA mengatakan Kim membuat pernyataan tersebut ketika mengunjungi Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat.

sumber: BeritaSatu.com

 

[snw]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews